125 Ribu Alat Rapid Test Virus Corona Disebar ke Seluruh Indonesia

Senin, 23 Maret 2020 | 17:28 WIB
125 Ribu Alat Rapid Test Virus Corona Disebar ke Seluruh Indonesia
Jubir Pemerintah Untuk Penanganan Covid-19 (Corona) Achmad Yurianto di Kantor Presiden, Jakarta Pusat. (Suara.com/Ummi HS).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Juru Bicara Pemerintah untuk Penganan Covid-19 Achmad Yurianto mengklaim alat rapid test virus corona akan disebar ke seluruh Indonesia. Tujuannya, untuk menemukan kasus pasien positif virus corona Covid-19.

Yurianto mengatakan, sebanyak 125 ribu alat rapid test telah dibagikan ke seluruh wilayah di Indonesia. Terhitung, alat tersebut mulai dibagikan hari ini.

"Pemerintah juga sudah melakukan kegiatan screening massal dengan menggunakan metode rapid test itu tujuannya adalah untuk secepatnya menemukan kasus positif di masyarakat," kata Yurianto melalui Youtube di akun BNPB, Senin (23/3/2020).

Yurianto mengklaim, pemerintah telah melakukan uji coba pada alat rapid test itu. Hasilnya, ditemukan masyarakat yang positif dan negatif virus corona Covid-19

Baca Juga: Satu Calon Wabup Bekasi Tak Dilibatkan Proses Pemilihan, DPRD Diminta Tobat

"Beberapa hari yang lalu sudah dilaksanakan kegiatan yang serupa dengan menggunakan metode yang sama. Kami mendapatkan beberapa hasil positif, meskipun lebih banyak kita temukan yang hasilnya negatif dari pemeriksaan screening ini," tutupnya.

Jumlah pasien virus corona meninggal di Indonesia meningkat menjadi 49 orang. Jumlahnya bertambah 1 orang. DKI Jakjartga masih menjadi yang paling banyak.

Hal itu diupdate Juru Bicara Wabah Virus Corona Indonesia Achmad Yurianto, dalam jumpa pers di Gedung BNPB, Minggu (22/3/2020). Data itu sampai 15.30 WIB.

Sementara itu pasien yang sembuh bertambah menjadi 1 orang, menjadi 30 pasien.

Sementara itu jumlah pasien positif virus corona Indonesia melonjak menjadi 579 orang. Jumlah itu bertambah 65 orang

Baca Juga: Skype Jadi Andalan Taliban dan Pemerintah Afghanistan untuk Berunding

"Total kasus menjadi 579," kata Yurianto.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI