"Duhai... anak-anakku dan istriku... Papa sangat mencintai kalian. Bersabar dan kuat ya", batin dr. Hadio berbisik.
Dua anaknya hanya bisa memandang dari jauh. Mereka belum mengerti apa yang terjadi. Mereka belum mengerti mengapa ayahnya tidak berlari menyambut dan menggendong mereka.
Istri dokter Hadio punya firasat. Ia dengan cepat mengabadikan momen tak terlupakan ini. Ia mengambil HP, memotret seketika. Dan ini menjadi momen terakhir pertemuan mereka.
"Selamat tinggal sayang... Jaga anak-anak kita ya sayang. I love you," ujar dr. Hadio lirih sambil melambaikan tangannya.
Baca Juga: Kumandang Azan untuk Lawan Covid-19 di Jerman
Dokter Hadio masuk mobil berwarna biru tua. Di dalam mobil batinnya bergolak, mengharu biru.
Mata saya berkaca-kaca saat melihat foto ini. Really sad.
Dokter Hadio selamat jalan ya...
Kami semua mencintai dan mendoakan dokter yang terbaik..
Love you dokter...
Salam perjuangan penuh cinta.
Baca Juga: Ditanya Soal Disinfektan, Prabowo: Terpenting Rajin Mandi, Cuci Pakai Sabun
Birgaldo Sinaga."