Pemerintah pusat lambat merespons. Pada awal pekan lalu, hanya ada 10 Pusat Kesehatan Lingkungan dan Teknik Pengendalian Penyakit secara nasional yang berwenang untuk menguji, ditambah dengan Laboratorium Universitas Airlangga dan Institut Biologi Molekuler Eijkman.
4. Nasib Daerah Terpencil
Beberapa daerah di Jawa mungkin bisa saja berjuang sendiri lawan corona tanpa ada bantuan pemerintah pusat. Namun untuk daerah-daerah terpencil khususnya di Indonesia Timur, mereka bisa-bisa kewalahan.
Saat ini infeksi virus corona di Indonesia memang terkonsentrasi di Jawa, namun kita tidak tahu yang terjadi di luar Jawa karena belum terdeteksi.
Baca Juga: Panen Kritikan, Jadwal Perjalanan KRL Kembali Normal Sore Nanti
Cukup mengkhawatirkan kalau infeksi virus ini sudah mencapai ribuan pulau kecil di Indonesia bagian timur, perbatasan dengan Papua Nugini.
Kasus corona akan sulit terdetesi di daerah terebut karena fasilitas medis yang kurang ditambah dengan kesadaran yang rendah. Daerah-daerah timur Indonesia adalah daerah dengan fasilitas kesehatan termiskin.
Perbandingan dokter dan pasien sebesar 1 banding 6.250 padahal anjuran WHO adalah 1 dokter banding 600 warga. Di Indonesia, 60 persen pekerja kesehatan terkonsentrasi di Jawa.
5. Semoga Kabar Baik Sesuai Janji
Presiden Joko Widodo mengumumkan upaya pengujian besar-besaran di seluruh negeri, yaitu dengan Rapid Test. Kita hanya bisa berharap ini akan sesuai yang dijanjikan.
Baca Juga: Perkantoran Tutup karena Corona, Kualitas Udara Jakarta Hari Ini Membaik
Kalau tidak, Indonesia mungkin akan berakhir melawan virus corona lebih lama, bahkan setelah semua negara lain di dunia sudah pulih.