Takut Tertular Corona karena Tak Jaga Jarak, Pemprov Tunda Operasi Pasar

Senin, 23 Maret 2020 | 10:54 WIB
Takut Tertular Corona karena Tak Jaga Jarak, Pemprov Tunda Operasi Pasar
Ilustrasi operasi pasar. [Suara.com/Oke Atmaja]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemprov DKI Jakarta terpaksa menunda operasi pasar. Pasalnya, masyarakar tak melakukan social distancing atau menjaga jarak.

Hal ini diungkap oleh Plt Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Provinsi DKI Jakarta, Elisabeth Ratu Rante Allo. Diketahui, operasi pasar ini dilakukan demi menjaga stabilitas harga pangan di tengah mewabahnya virus corona atau covid-19.

Elisabeth menjelaskan pihaknya sudah menjalankan operasi pasar sejak Rabu (18/3) yang disebut telah berjalan aman dan lancar. Lalu ia berencana menjalankan lagi operasi pasar di lima wilayah pada Senin (24/3) hari ini dan Selasa (25/3) besok.

Namun, ia menyebut pada Sabtu (22/3), antusiasme masyarakat membludak dan akhirnya tidak menjaga jarak. Padahal, menjaga jarak merupakan keharusan demi mencegah penularan virus corona atau Covid-19.

Baca Juga: Tenaga Medis Gugur Tangani Pasien Corona, Jokowi: Mereka Berdedikasi

Operasi Pasar Murah tersebut terdapat di sepuluh lokasi yakni Pasar Pal Meriam, Pasar Cidodol, Kantor Kecamatan Tanah Abang, Pasar Pademangan Barat, Pasar Tambora, Pasar Pondok Bambu, Pasar Bukit Duri, Pasar Gondangdia, Pasar Tugu, dan Pasar Slipi.

Ia menyatakan sudah menurunkan petugas demi mengatur antrean. Namun masyarkat terlalu membludak hingga sulit diatur antreannya.

"Di lapangan, kami sudah menurunkan petugas dari Dinas PPKUKM yang berkolaborasi dengan pihak Bulog, Sugar Corporations, dan Pasar Jaya yang memberikan arahan kepada masyarakat, agar senantiasa menjaga jarak aman 1 meter pada saat antre. Kami akan terus lakukan evaluasi terkait hal ini," ujar Ratu dalam keterangan tertulis yang dikutip Suara.com Senin (23/3/2020).

Ratu menuturkan, ke depannya pelaksanaan Operasi Pasar Murah akan dilaksanakan sesuai dengan protokol kesehatan yang sudah dianjurkan WHO, Pemerintah Pusat, dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, yaitu dengan social distancing 1 (satu) meter, serta akan dipastikan setiap yang datang memakai masker.

"Harapannya, masyarakat tetap aman dan terjamin untuk mendapatkan kebutuhan pangan (beras, minyak, dan gula) yang mulai langka di tengah wabah COVID-19," pungkasnya.

Baca Juga: Heboh Penumpang KRL Bersesakan saat Wabah Corona Disorot Jurnalis Asing

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI