Warga Borong Sembako, Geliat Pasar Tradisional Senen di Masa Darurat Corona

Senin, 23 Maret 2020 | 10:36 WIB
Warga Borong Sembako, Geliat Pasar Tradisional Senen di Masa Darurat Corona
Cabai merah dan rawit di Pasar Senen, Jakarta Pusat (26/4/2019). (Suara.com/Achmad Fauzi)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sudah tiga hari masa tanggap darurat bencana virus corona atau Covid-19 berlaku di DKI Jakarta sejak resmi ditetapkan pada Jumat (20/3/2020).

Status tanggap darurat bencana wabah Covid-19 ini berdampak terhadap pasar modern seperti mal.

Sejumlah mal di Ibu Kota sepi pengunjung. Akibatnya perekonomian lesu. Lalu bagaimana dengan pasar tradisional?

Pengamatan Suara.com pada Senin (23/3) pagi, pasar tradisional di Pasar Senen, Jakarta Pusat tampak masih menggeliat. Orang-orang ramai seperti biasa belanja berbagai kebutuhan pokok seperti, sayur-sayuran, cabai, bawang dan sebagainya.

Baca Juga: Heboh Penumpang KRL Bersesakan saat Wabah Corona Disorot Jurnalis Asing

Nanda Sari, datang jam 06.00 pagi ke Pasar Senen untuk membeli kebutuhan dapur rumah tangganya. Ia belanja sayur col, terong, kacang buncis, bawang, cabai dan lainnya.

Wanita yang berprofesi sebagai guru ini mengaku belanja bahan masakan stok untuk dua pekan. Hal itu dilakukan untuk antisipasi jika nanti pasar ditutup sementara guna pencegahan penyebaran virus corona.

"Saya belanja untuk kebutuhan minggu, nanti barang-barang tinggal disimpan di kulkas. Kami antisipasi aja jika kondisi terburuknya tidak bisa ke luar rumah lagi," terangnya.

Sementara itu, pasar tradisional Serdang daerah Kemayoran, Jakarta Pusat sejak Minggu malam ramai pengunjung. Mereka memborong stok bahan masakan.

Hal itu diungkapkan Anggi, salah seorang warga yang belanja bahan-bahan dapur untuk cadangan selama sepekan.

Baca Juga: Benarkah Virus Corona Diciptakan di Laboratorium di Wuhan? Begini Faktanya

"Semalam saya belanja di pasar Serdang ramai bangat, nggak seperti biasanya. Orang-orang ramai memborong untuk stok kalau nanti pasar ditutup," kata dia.

Diketahui, Pemprov DKI Jakarta resmi menetapkan status Ibu Kota tanggap darurat bencana virus corona Covid-19 sejak Jumat (20/3/2020) hingga 14 hari ke depan.

Seruan Gubernur DKI Jakarta nomor 6 tahun 2020 itu selain mengimbau aktivitas perkantoran ditutup, juga melarang tempat rekreasi, hiburan seperti karaoke, diskotek, spa yang mengundang orang berkumpul.

“Seruan itu dikeluarkan agar semua perkantoran tutup untuk sementara waktu. Ini penting untuk memotong penyebaran virus corona Covid-19,” kata Anies Baswedan, Jumat (20/3/2020).

Sebagai gantinya, kata Anies, pemprov menyerukan agar pelaku dunia usaha meminta karyawan bekerja dari rumah masing-masing alias work from home.

“Bagi pelaku usaha yang tak dapat secara total menghentikan aktivitas perkantoran, paling tidak kurangi kegiatannya sampai batas paling minimal,” tegasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI