Suara.com - Sudah tiga hari masa tanggap darurat bencana virus corona atau Covid-19 berlaku di DKI Jakarta sejak resmi ditetapkan pada Jumat (20/3/2020).
Status tanggap darurat bencana wabah Covid-19 ini berdampak terhadap pasar modern seperti mal.
Sejumlah mal di Ibu Kota sepi pengunjung. Akibatnya perekonomian lesu. Lalu bagaimana dengan pasar tradisional?
Pengamatan Suara.com pada Senin (23/3) pagi, pasar tradisional di Pasar Senen, Jakarta Pusat tampak masih menggeliat. Orang-orang ramai seperti biasa belanja berbagai kebutuhan pokok seperti, sayur-sayuran, cabai, bawang dan sebagainya.
Baca Juga: Heboh Penumpang KRL Bersesakan saat Wabah Corona Disorot Jurnalis Asing
Nanda Sari, datang jam 06.00 pagi ke Pasar Senen untuk membeli kebutuhan dapur rumah tangganya. Ia belanja sayur col, terong, kacang buncis, bawang, cabai dan lainnya.
Wanita yang berprofesi sebagai guru ini mengaku belanja bahan masakan stok untuk dua pekan. Hal itu dilakukan untuk antisipasi jika nanti pasar ditutup sementara guna pencegahan penyebaran virus corona.
"Saya belanja untuk kebutuhan minggu, nanti barang-barang tinggal disimpan di kulkas. Kami antisipasi aja jika kondisi terburuknya tidak bisa ke luar rumah lagi," terangnya.
Sementara itu, pasar tradisional Serdang daerah Kemayoran, Jakarta Pusat sejak Minggu malam ramai pengunjung. Mereka memborong stok bahan masakan.
Hal itu diungkapkan Anggi, salah seorang warga yang belanja bahan-bahan dapur untuk cadangan selama sepekan.
Baca Juga: Benarkah Virus Corona Diciptakan di Laboratorium di Wuhan? Begini Faktanya
"Semalam saya belanja di pasar Serdang ramai bangat, nggak seperti biasanya. Orang-orang ramai memborong untuk stok kalau nanti pasar ditutup," kata dia.