Viral Pria di Kebayoran Tewas Tergeletak di Depan Ruko, Ini Kata Polisi

Senin, 23 Maret 2020 | 06:55 WIB
Viral Pria di Kebayoran Tewas Tergeletak di Depan Ruko, Ini Kata Polisi
Ilustrasi mayat/ kamar mayat/ jenazah. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kapolsek Kebayoran Baru, Kompol Jimmy membenarkan ihwal video viral seorang pria yang tergeletak di depan ruko di wilayah Jakarta Selatan. Ia menyebut, pria dalam video tersebut telah tewas.

Jimmy mengatakan, peristiwa nahas itu terjadi beberapa hari lalu pada pekan kemarin di depan ruko pinggir jalan di bilangan Petogogan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Namun, Jimmy tidak menyebutkan penyebab kematian pria berinisial EP tersebut.

"Itu belum jelas, sebab kematiannya tiga hari lalu di Petogogan, Kebayoran Baru. Mungkin bisa dikonfirmasi di RSUD Fatmawati apa sebab kematiannya," kata Jimmy kepada Suara.com, Senin (23/3/2020).

Baca Juga: Viral Video Orang Tergeletak di Pinggir Jalan, Ini Kata Jubir COVID-19

Jimmy juga tidak memberi jawaban, apakah jenazah EP masih dilakukan autopsi guna mencari penyebab kematiannya atau sudah dikembalikan ke pihak keluarga.

"Di RSUD Fatmawati bisa dicek di sana termasuk sebab kematiannya," ucap Jimmy.

Sebelumnya, sebuah potongan video menunjukan seseorang tidak berdaya dengan posisi telungkup juga beredar viral. Video berdurasi 34 detik itu menggambarkan seseorang yang tergeletak di depan sebuah ruko.

Tampak personel polisi dan TNI yang berjaga di sekitar tubuh orang yang tergeletak tersebut.

Bersamaan dengan beredarnya potongan video itu, terdapat keterangan yang menyebutkan bahwa orang yang tergeletak merupakan korban terkait virus corona Covid-19. Namun kabar ini belum terkonfirmasi.

Baca Juga: Beredar Video Petugas Medis Evakuasi Penumpang Bus Meninggal, Ini Faktanya

Suara.com mencoba menkonfirmasi hal tersebut kepada Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona, Achmad Yurianto. Tetapi Yurianto yang mengaku belum memperoleh informasi, kemudian meminta Suara.com agar menkonfirmasi hal tersebut kepada Dinas Kesehatan Jakarta.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI