Tenggak Alkohol Palsu Demi Hindari Corona, 194 Warga Iran Tewas Keracunan

Bangun Santoso Suara.Com
Minggu, 22 Maret 2020 | 14:29 WIB
Tenggak Alkohol Palsu Demi Hindari Corona, 194 Warga Iran Tewas Keracunan
Ilustrasi mayat/ kamar mayat/ jenazah. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sedikitnya 194 orang telah tewas dan lebih dari 1.000 orang keracunan sejak 6 Maret karena mereka mengonsumsi alkohol bajakan atau palsu, kata seorang pejabat Iran, Sabtu (21/3/2020).

Juru bicara Universitas Ilmu Kedokteran Ahwaz Ali Ehsanpour mengatakan kepada kantor berita Iran, IRNA, bahwa rumor di media sosial yang mengklaim alkohol dapat menyembuhkan virus corona telah memainkan peran besar dalam kematian ini.

Jaksa Iran mengumumkan 17 orang ditangkap karena terlibat dalam rumor ini.

Penjualan dan konsumsi minuman beralkohol dilarang di kalangan Muslim di Iran. Di bawah hukum Iran, mereka yang memproduksi, membeli atau menjual alkohol dapat dijatuhi hukuman penjara dan menerima cambukan.

Baca Juga: Dilanda Corona, Iran Bebaskan 85.000 Tahanan dari Penjara

Para pejabat kesehatan mengatakan hari Sabtu jumlah kematian di Iran telah mencapai 1.556 orang, dari 20.600 kasus positif. Dan 7.635 pasien yang dirawat karena virus Covid-19 telah keluar dari rumah sakit.

Virus itu, yang muncul di Wuhan, China, pada Desember lalu, telah menyebar ke setidaknya 167 negara dan wilayah di seluruh dunia.

Jumlah kasus yang dikonfirmasi positif lebih dari 304.000 di seluruh dunia, menurut data yang dikumpulkan oleh Johns Hopkins University yang berbasis di A.S.

Korban yang meninggal dunia secara global mendekati 13.000 orang, dan menyebabkan reaksi berantai ketika pemerintah setempat melakukan penutupan untuk menghentikan penyebaran.

Italia, China, Iran, dan Spanyol terus menjadi negara yang paling terpengaruh.

Baca Juga: Tarian Menghadapi Kematian, Kisah Tenaga Medis Iran Menangani Corona

Meskipun jumlah kasus meningkat, sebagian besar dari mereka yang terinfeksi menderita gejala ringan dan pulih, dengan hampir 92.000 pasien telah pulih.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI