Dengan demikian, seluruh lembaga pendidikan dan pusat pelatihan di Kota Bethlehem akan ditutup selama 14 hari.
Seluruh masjid dan gereja, termasuk Gereja Kelahiran Bethlehem, juga akan ditutup selama dua pekan, yakni masa virus akan memperlihatkan gejalanya.
Sebelumnya pada hari yang sama, Kementerian Kesehatan Palestina mengumumkan status darurat di Kota Bethlehem dan Yericho di Tepi Barat terkait kasus dugaan virus corona.
Menurut Kementerian, satu hotel di Bethlehem sedang dikenai karantina setelah ada sejumlah kasus dugaan corona.
Baca Juga: Cara Israel Lawan Corona: Pisahkan Tua-Muda, Kakek Nenek Dilarang Cium Cucu
Virus corona, yang nama resminya disebut COVID-19, menyebar ke lebih dari 80 negara.
Sebagai bagian dari upaya untuk membendung wabah virus corona, banyak pemerintah yang menutup perbatasannya dan menghentikan sementara perjalanan darat maupun udara ke dan dari negara paling terdampak, seperti Korea Selatan, Italia dan China.
WHO, yang telah menyatakan wabah corona sebagai darurat kesehatan internasional, pekan lalu menaikkan level risiko global ke tingkat sangat tinggi.
Sumber: Antara/Reuters
Baca Juga: Mossad Bawa 100.000 Tes Kit Virus Corona ke Israel, Sayang Tak Berfungsi