Untuk itu, Kerajaan merasa perlu mengambil tindakan pencegahan yang dampaknya memengaruhi perjalanan menuju dan keluar negara Teluk tersebut.
6. Sektor Pangan
Kendala di sektor pangan akibat lockdown dialami warga Wuhan, China.
Seorang perempuan terisolasi di dalam rumahnya. Guo menceritakan pada AFP bahwa dia hanya memiliki acar sayur dan telur asin sebagai stok bahan pangan di rumahnya.
Baca Juga: Jokowi Pesan Jutaan Avigan dan Chloroquine untuk Obati Pasien Corona
Ada 11 juta orang yang bernasib sama dengan Guo di Wuhan. Sejak 23 Januari lalu, pemerintah menetapkan peraturan baru untuk melarang penduduknya meninggalkan lingkungan mereka.
"Saya tidak tahu beli di mana lagi setelah selesai makan apa yang kita miliki di rumah," kata Pan Hongsheng yang tinggal bersama isteri dan dua anaknya.
Ia menceritakan bagaimana sebuah keluarga di lingkungannya bahkan tidak memiliki susu bubuk untuk anaknya yang berusia tiga tahun. Pan sendiri mengalami kesulitan untuk mengirimkan obat pada mertuanya yang berusia delapan puluhan tahun.
Wakil Sekretaris Komite Partai Komunis Hubei, Qian Yuankun, dalam konferensi persnya mengatakan, "Pengelolaan lingkungan yang tertutup pasti akan membawa ketidaknyamanan pada kehidupan rakyat."
Sementara itu, layanan pemasok bahan makanan memiliki aturan baru dengan membatasi jumlah kiriman. Supermarket dan Komunitas lingkungan pun saling berebut untuk mendapatkan bahan makanan.
Baca Juga: Diisolasi karena Positif Terjangkit, Jejak Bima Arya hingga Tertular Corona
Di lingkungan Guo, 5,5 kilogram untuk lima sayuran termasuk kentang dan kol bayi harganya mencapai 50 yuan atau lebih dari seratus ribu rupiah.