Sejak bekerja di rumah sakit, Tirta banyak belajar tentang komunikasi. Sehingga, ia menjadi influencer seperti sekarang.
Tirta menjelaskan seluruh dokter sekarang ini perhatiannya tersedot di semua IGD rumah sakit di berbagai daerah.
"Terutama Jakarta, Jogja, Bandung, Surabaya, Solo juga. Dan mereka lagi habis-habisan, fisiknya terkuras," ujarnya.
"Elu sendiri diminta balik (rumah sakit) enggak?" tanya Deddy.
Baca Juga: Jubir COVID-19: Total Ada 17 Orang Sembuh dari Virus Corona
"Jujur iya, banyak. Tapi tadi gua bilang. Kalau gua balik, harus tiga bulan pembiasaan lagi di IGD, harus ikut prosedur, menunjukkan SIP lagi, sampai tiga bulan. Agen kuratif, penyembuhnya sudah dilakukan oleh teman gua," jawabnya.
Tirta setahun tidak praktek dan harus melakukan pembiasaan lagi jika ingin membantu di garda depan berperang melawan COVID-19.
Daripada membuang waktu untuk pembiasaan, ia disarankan temannya untuk memberikan edukasi ke masyarakat soal virus corona.
Tirta mengungkapkan, "Temen gua bilang: elu yang punya follower banyak, elu dokter. Elu harus gunain ilmu lu ajarin warga di sana biar enggak panik. Karena elu satu-satunya yang kompeten dan dokter. Ini yang bilang dosen gua sendiri, elu gunain dokter sebagai agen preventif, pencegahan".
"Selain kita menjadi agen kuratif, diajarkan kita harus agen of change atau agen preventif. Jadi, kita itu harus edukasi pencegahan. Karena sejatinya, pengobatan terbaik dalam dunia kedokteran itu adalah pencegahan," imbuhnya.
Baca Juga: Pasien Positif Corona di Jawa Timur Naik 2 kali Lipat Jadi 15 Orang