RI Jadi Negara dengan Tingkat Kematian Covid-19 Tertinggi, Ini Alasannya

Jum'at, 20 Maret 2020 | 15:06 WIB
RI Jadi Negara dengan Tingkat Kematian Covid-19 Tertinggi, Ini Alasannya
Ruang isolasi virus corona. (Antara)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kasus positif virus corona Covid-19 terus melonjak hari demi hari. Jumlah kasus meningkat menjadi 309 orang hingga Kamis (19/3/2020) siang.

Dari jumlah tersebut, 25 orang dinyatakan meninggal dunia yang berarti ada penambahan 6 kasus dari hari sebelumnya. Kenyataan ini kian membuat warga terpukul di tengah upaya memerangi virus corona.

Apalagi, diketahui fakta bahwa angka kematian akibat corona Covid-19 di Indonesia menjadi yang paling tinggi di dunia yakni sekira 8 persen. Rasio tersebut melampaui sejumlah negara lain yang turut terdampak virus corona seperti Italia, Iran dan China.

Menanggapi hal ini, muncul spekulasi mengenai alasan Indonesia menjadi wilayah dengan rasio kematian terparah akibat Covid-19. Spekulasi tersebut diungkap oleh jurnalis asal Selandia Baru, John Mcbeth dalam ulasannya.

Baca Juga: Saf Salat Jumat di Tajurhalang Bogor Berdempetan, Risiko Tertular Corona

Selengkapnya, berikut spekulasi John seperti dialihbahasakan dari AsiaTimes, Jumat (20/3/2020).

1. Transparansi

Tranparansi menjadi faktor utama penyebab tingginya angkat kematian akibat Covid-19 di Indonesia. Menurut John, Indonesia sebagai negara kepulauan dengan jangkauan luas masih menutupi temuan kasus corona di sejumlah daerah.

Sejauh ini kasus yang terungkap ke publik dari luar Pulau Jawa sebatas Sumatera Barat, Sumatera Utara, Lampung, Riau, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara dan Bali.

Sementara itu, untuk setiap harinya pemerintah hanya memberikan informasi terkini mengenai peningkatan jumlah kasus yang justru kian memicu kekhawatiran warga,

Baca Juga: Manfaat Madu Hijau: Tingkatkan Imunitas Hingga Atasi Penyakit Lambung

"Kementerian Kesehatan hanya memberikan informasi terbaru setiap hari tentang jumlah pasien dengan perhitungan resmi sekarang 309 kasus dan naik stabil dari hari ke hari," ungkap John.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI