Cegah Corona, DMI Imbau Saf Salat di Masjid Berjarak 1 Meter per Jemaah

Kamis, 19 Maret 2020 | 20:39 WIB
Cegah Corona, DMI Imbau Saf Salat di Masjid Berjarak 1 Meter per Jemaah
Ilustrasi. [Suara.com/Angga Budhiyanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Dewan Masjid Indonesia mengedarkan surat imbauan bagi para takmir masjid untuk mencegah penyebaran virus Corona Covid-19.

Salah satu imbauannya adalah mengatur saf jemaah salat dengan jarak minimal satu meter antara satu dengan lainnya.

Imbauan itu diedarkan melalui surat bernomor 061/PP DMI/A/III/2020 dan diteken oleh Ketua Umum DMI Jusuf Kalla (JK) dan Sekretaris Jenderal DMI Imam Addaruqutni pada Kamis, 19 Maret 2020.

Dalam surat itu dituliskan sejumlah petunjuk yang sedianya bisa dijalankan para takmir di seluruh masjid.

Baca Juga: Masjid Istiqlal Tak Gelar Salat Salat Berjemaah Selama 2 Pekan ke Depan

Adapun petunjuk yang pertama adalah meningkatkan doa dan qunut nadzilah. Kemudian takmir masjid juga bisa mengatur agar jemaah tidak terlalu berdempetan, ketika hendak melangsungkan salat berjemaah. Jumlah jemaah yang menjalani salat pun disarankan terbatas.

"Adzan tetap dikumandangkan sesuai waktu salat dan salat jemaah terbatas dengan jarak minimum satu meter setiap jemaah," demikian tertulis dalam surat edaran yang diterima Suara.com, Kamis (19/3/2020).

Lalu imbauan lainnya adalah, sedianya setiap masjid dibersihkan dengan menggunakan karbol atau sejenisnya. Adapun masjid yang menggunakan karpet sebagai sajadah mesti digulung usai dipakai.

Kemudian, DMI juga mengatakan untuk masjid yang berada di kota atau wilayah yang penyebaran Covid-19 ditetapkan pemerintah masuk ke kategori tinggi, maka salat Jumat di masjid harus ditiadakan.

Adapun salat Jumat bisa diganti dengan salat Zuhur di rumah masing-masing mengikuti fatwa MUI.

Baca Juga: Ikut Instruksi Anies, Masjid Istiqlal Kosongkan Salat Berjemaah 2 Pekan

"Begitu pula salat 5 waktu dan salat tarawih pada bulan Ramadhan nanti, dilaksanakan di rumah masing-masing," demikian dituliskan.

Apabila situasi penyebaran Covid-19 sudah menurun, umat muslim bisa menjalankan salat di masjid dengan tetap menjaga jarak dan menghindari bersalaman serta membawa sajadah masing-masing.

DMI juga mengimbau agar segala bentuk acara yang melibatkan jemaah untuk sementara ditiadakan terlebih dahulu.

Istiqlal tiadakan salat Jumat

Masjid Istiqlal memutuskan mengikuti imbauan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk menyetop sementara ibadah salat Jumat, guna mengindari penularan virus corona Covid-19.

Ketua Badan Pelaksana Pengelola Masjid Istiqlal, Laksamana Pertama TNI (Purn) Asep Saepudin mengatakan, salat Jumat tidak akan digelar dalam dua pekan ke depan.

Selain itu, kata dia, keputusan ini juga berdasarkan instruksi Imam Besar masjid Istiqlal, Nasaruddin Umar.

"Diputuskan, Masjid Istiqlal tidak melaksanakan salat Jumat selama dua minggu ke depan," ujar Asep dalam keterangan tertulis yang diterima Suara.com, Kamis (19/3/2020).

Selain itu, Masjid Istiqlal juga disebutnya tidak menggelar salat Zuhur berjemaah sebagai ganti salat Jumat.

Namun tidak ada larangan bagi masyarakat untuk datang ke masjid terbesar di Jakarta itu. "Diganti dengan salat Zuhur masing masing (tidak berjemaah)," jelasnya.

Asep juga mengimbau agar seluruh masjid di Jakarta mengikuti instruksi itu. Dengan demikian, penularan virus corona atau Covid-19 di Jakarta bisa terhindarkan.

"Seluruh Masjid di DKI Jakarta diminta untuk tidak melaksanakan salat Jumat maupun salat berjemaah harian selama dua minggu ini.”

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta berbagai kegiatan keagamaan yang dihadiri banyak orang dihentikan dalam dua pekan ke depan. Tujuannya adalah untuk memutus rantai penularan virus corona atau Covid-19 di ibu kota.

Kebijakan ini, kata Anies, termasuk meminta masyarakat tidak melakukan kegiatan salat Jumat di masjid. Anies meningkatkan imbauannya dari pekan lalu hanya meminta membawa sajadah sendiri jadi melarang ke masjid.

"Kalau minggu lalu anjuran kami adalah melakukan salat Jumat dengan membawa sajadah sendiri, alas sujud sendiri. Maka kini kesepakatannya adalah salat Jumat di Jakarta ditunda selama dua Jumat ke depan," ujar Anies di Balai Kota.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI