Pakar penyakit menular, Dr John Tregoning mengatakan kepada BBC, "Vaksin ini menggunakan teknologi yang sudah ada sebelumnya. Ini dibuat dengan standar yang sangat tinggi, menggunakan bahan yang aman digunakan pada manusia, dan mereka yang melakukan percobaan akan selalu dipantau".
Tregoning menambahkan, proses mengembangkan vaksin bukanlah urusan soal perlombaan antar ilmuwan, melainkan perlombaan melawan virus demi kepentingan kemanusiaan.
Ia juga menerangkan butuh waktu sekitar tiga bulan untuk menyelesaikan tahap pertama pengujian manusia, kemudian perlu diikuti dengan uji klinis yang bisa memakan waktu hingga 8 bulan.
Sementara itu, ada tiga tahapan pengujian vaksin.
Baca Juga: Psikolog Minta Orang Tua Beri Edukasi pada Anak soal Virus Corona
Yang pertama adalah melibatkan kelompok-kelompok kecil yang dirancang untuk memastikan vaksin tersebut aman dikonsumsi manusia.
Kedua, dengan melibatkan ratusan sukarelawan. Tahap ini tetap dipantau oleh para ilmuwan untuk memastikan respon tubuh terhadap vaksin tersebut.
Ketiga, pengujian vaksin dilakukan kepada ribuan orang. Selain diberi vaksin, kelompok pengujian ini juga akan diberikan plasebo untuk menguji efektivitas vaksin.
Dalam kondisi normal, tiga tahapan pengujian ini bisa memakan waktu bertahun-tahun. Tetapi jika melihat kondisi yang sedang dihadapi sekarang, proses percobaan bisa dipercepat.
Namun, sebelum semua tahapan itu dilakukan, vaksin tersebut harus disetujui dahulu.
Baca Juga: Dirut RSJ Soeharto Heerdjan Wafat, Istri-Anak Diisolasi di RS Persahabatan
Selain memakan waktu yang lama dalam tahapan percobaan, pembuatan vaksin juga memerlukan biaya hingga miliaran pound.