Suara.com - Komisi Pemilihan Umum membantah salah satu komisionernya, Evi Novida Ginting, telah mengintervensi perolehan suara calon anggota legislarif Partai Gerindra di daerah pemiliham Kalimantan Barat 6, sebagaimana putusan Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP).
Dalam putusannya, DKPP memecat Evi dari KPU karena terbukti melakukan pelanggaran kode etik dan pedoman perilaku penyelenggara pemilu, terkait kasus perolehan suara caleg Partai Gerindra dapil Kalimantan Barat 6.
"Berkaitan pemberitaan di media massa yang menyebutkan anggota KPU Rl Evi Novida Ginting Manik diberhentikan karena mengubah hasil pemilu, maka dalam kesempatan ini KPU menggunakan hak jawab,” kata anggota KPU Pramono Ubaid, Kamis (19/3/2020).
Pramono yang membacakan surat keputusan KPU menegaskan, anggota KPU RI Evi Novida Ginting Manik sama sekali tidak berinisiatif, memerintahkan, mengintervensi, ataupun mendiamkan terjadinya perubahan perolehan suara tersebut.
Baca Juga: Komisioner Evi Dipecat DKPP, Pesan DPR ke KPU: Jadikan Itu Pelajaran
Kendati membantah, KPU tetap menghormati DKPP Nomor 317-PKE-DKPP/X/2019 yang memberhentikan Evi sekaligus memberi peringatan keras terakhir kepada ketua dan anggota KPU RI lainnya.
"Maka KPU menghormati putusan DKPP tersebut dan akan mempelajari dengan seksama. Kami juga melakukan kajian yang mendalam untuk melihat berbagai kemungkinan kebijakan yang dapat diambil KPU," kata Pramono.