Psikolog Minta Orang Tua Beri Edukasi pada Anak soal Virus Corona

Kamis, 19 Maret 2020 | 19:37 WIB
Psikolog Minta Orang Tua Beri Edukasi pada Anak soal Virus Corona
Ilustrasi Virus Corona. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kegiatan belajar mengajar di sekolah diliburkan sebagai salah satu upaya membendung laju penyebaran wabah virus corona Covid-19.

Karenanya, Psikolog dari Universitas Indonesia Rose Mini Agoes Salim menilai, peran orang tua kekinian sagat dibutuhkan.

Alasan Rose, anak-anak akan sangat rentan terhadap dirinya sendiri dalam sisi kecemasan ihwal virus corona.

Untuk itu, orang tua harus memberi pemahaman serta edukasi ihwal pencegahan virus mematikan ini. Dalam hal ini, orang tua diimbau untuk terus memberi informasi yang utuh dan tidak sepotong-sepotong.

Baca Juga: Pemerintah Sebut Belum Ada Vaksin Corona yang Jadi Acuan Standar Dunia

"Wabah corona ini telah membuat anak-anak tidak bersekolah, orang tuanya tidak ke kantor juga. Ini sangat berdampak berat karena banyak kecemasan yang timbul pada dirinya. Terutama bila orang tuanya cemas. Masalahnya cemas itu sangat mudah ditularkan, dalam arti kata orang tua yang cemas menularkan anaknya menjadi cemas. Untuk itu, jangan berikan informasi bahwa corona pasti akan mati," kata Rose Mini dalam konfrensi pers di akun YouTube BNPB, Kamis (19/3/2020).

Rose meminta kepada para orang tua untuk memberi edukasi pada anak bahwa penyakit ini dapat disembuhkan.

Contoh kecilnya adalah, menerapkan pola hidup sehat mulai dari olahraga—meski harus dilakukan di dalam rumah.

"Tegaskan pula, orang yang terkena virus sudah ada buktinya yang sembuh. Namun, untuk itu kita harus memperhatikan beberapa hal. Terapkan pola hidup sehat yang menjaga kebersihan diri dan lingkungannya, termasuk makanan sehat dan olahraga. Sebab, berada di rumah bukan berarti tidak melakukan apa-apa, tapi bisa juga melakukan olahraga di dalam rumah.”

Rose juga meminta agar para orang tua memberi pengertian kalau kegiatan belajar mengajar tetap berlangsung meski sekolah ditiadakan. Artinya, situasi seperti ini bukan semacam liburan—keluyuran hingga keluar dari rumah.

Baca Juga: Kasus Kematian Akibat Corona di Indonesia Capai Angka 8 Persen

"Sekolah itu ada, tapi sekolah sekarang berarti sekolah kita pindahkan di rumah, bukan artinya liburan. Beri pemahaman bertahap sebelum akhir pekan, sehingga akhir pekan nggak boleh jalan-jalan dari rumah," jelas Rose.

REKOMENDASI

TERKINI