Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan, ibu kota sudah menjadi kawasan episentrum virus corona Covid-19. Pasalnya, peningkatan pasien positif terjangkit virus dari China ini meningkat secara signifikan.
Dalam waktu satu hari, Anies menjelaskan pertambahan pasien positif melonjak drastis. Sejak Rabu (18/3/2020), pasien positif mencapai 160.
Namun, begitu memasuki hari Kamis (19/3/2020) siang, jumlahnya sudah menyentuh angka 208 orang.
"Jakarta merupakan salah satu epicenter dengan pertambahan kasus yang sangat signifikan," ujar Anies di Balai Kota, Jakarta Pusat, Kamis (19/3/2020).
Baca Juga: Anies Ungkap Kesulitan Tangani Penyebaran Corona di Jakarta
Menurut Anies, corona tidak hanya menyebar berpusat di satu titik. Kekinian, seluruh kawasan sudah dihantui virus ini.
"Pertambahannya sangat cepat dan tidak lagi ada di kawasan tertentu, saat ini sudah semua kawasan," jelasnya.
Karena itu, ia meminta agar masyrakat menghentikan segala aktivitas yang perlu melakukan interaksi langsung dengan orang lain. Dengan demikian, rantai penularan virus ini akan terputus.
"Bila ingin melindungi saudara sebangsa maka, tinggal di rumah, kurangi interaksi.”
Sementara Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto memberikan data terbaru terkait kasus virus Corona COVID-19 di sejumlah daerah di Indonesia.
Baca Juga: Beda Data dengan Pusat, Anies Sebut Pasien Corona Meninggal di DKI 15 Orang
Dari data per Kamis (19/3/2020), ada lima pasien positif di Jakarta yang meninggal dunia.
Total secara keseluruhan, data orang meninggal akibat positif terjangkit virus corona mencapai 25 korban.
“Ada penambahan di DKI sebanyak 5 orang. Kemudian Jateng penambahan kasus 1 orang,” kata Yurianto lewat konferensi pers di Youtube BNPB, Kamis.
Dari pendataan hari ini, total pasien positif corona di Indonesia juga bertambah. Teranyar, angka pasien positif terjangkit tembus 309.
DKI Jakarta menjadi wilayah dengan angka kematian tertinggi dengan jumlah 17 orang meninggal dunia. Selanjutnya, Jawa Tengah berada di urutan kedua dengan jumlah 3 pasien meninggal dunia.
“Di Bali satu, Banten 1 orang, Jabar 1, DKI Jakarta 17, Jateng 3, Jatim 1 orang dan Sumut 1 orang. Maka total 25 orang,” kata dia.
Yuri memprediksi, pasien positif corona akan dinamis dan meningkat begitu cepat. Untuk itu, ia berharap tidak ada lagi pasien positif yang meninggal dunia.
"Ini angka dinamis meningkat cepat. Semoga tidak ada lagi kasus meninggal. Setiap saat pasti berubah,” tutupnya.