Singapura Kerahkan Detektif Lacak Penyebaran Virus Corona

Kamis, 19 Maret 2020 | 17:48 WIB
Singapura Kerahkan Detektif Lacak Penyebaran Virus Corona
Menteri Kesehatan Singapura, Gan Kim Yong saat memberikan penjelasan terkait penyebaran virus corona.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemerintah Singapura bertindak lebih cepat dari mayoritas negara yang terjangkit corona.

Pada masa awal virus corona di Singapura, mereka telah menyiapkan segerombolan detektif yang ditugaskan untuk membantu pemerintah dalam melacak penyebaran kasus. 

Hasilnya, pemerintah Singapura berhasil menemukan awal mula penularan virus di negara tersebut.

Mengutip dari BBC News Singapura -- jaringan Suara.com, kasus pertama di Singapura ditemukan di sebuah toko obat herbal bernama Yong Thai Hang.

Baca Juga: Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana Negatif Virus Corona Covid-19

Kasus ini bermula saat 20 orang wisatawan dari kota Guangxi, China, tiba di Negeri Singa untuk merayakan Imlek.

Dalam kunjungan itu, mereka sempat pelesir ke toko obat Yong Thai Hang yang memang terkenal di kalangan turis China. Toko ini menjual minyak buaya dan produk-produk herbal lain.

Setelah menjajal produk-produk herbal di sana, kelompok turis itu pulang ke negara asal. Namun, ternyata mereka telah meninggalkan sesuatu. Sebuah virus.

Pada masa awal kedatangan virus corona di Singapura, pasien yang positif terjangkit virus adalah orang-orang yang berasal dari Tiongkok.

Namun, pada tanggal 4 Februari 2020, pemerintah Singapura melaporkan bahwa virus sudah menyebar hingga ke masyarakat setempat dan itu semua berawal dari sebuah toko obat kecil bernama Yong Thai Hang.

Baca Juga: Kasus Covid-19 Meningkat Pesat, Indonesia Butuh Rumah Sakit Khusus Corona?

Pemandu wisata lokal yang membawa 20 turis asal Guangxi itu positif terinfeksi virus sementara penjaga toko, suaminya, bayinya yang berusia enam bulan, dan Asisten Rumah Tangga (ART) yang berasal dari Indonesia juga positif terjangkit virus. Total ada sembilan orang yang terinfeksi usai adanya kunjungan tersebut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI