Pemerintah Bakal Lakukan Tes Cepat Virus Corona secara Massal

Kamis, 19 Maret 2020 | 17:23 WIB
Pemerintah Bakal Lakukan Tes Cepat Virus Corona secara Massal
Achmad Yurianto di Graha BNPB (Suara.com/Dini Afrianti)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Lonjakan angka kasus positif dan meninggal dunia akibat virus corona Covid-19 di Indonesia terus bertambah.

Berdasarkan data hari Kamis (19/3/2020), sebanyak 309 orang dinyatakan positif dan 25 orang dilaporkan meninggal dunia.

Untuk itu, pemerintah akan melakukan tes cepat alias rapid test secara massal terhadap siapa saja yang terjangkit virus corona Covid-19.

Pemeriksaan secara massal itu dilakukan guna mengetahui pasien positif untuk kemudian dapat dilanjutkan ke proses isolasi. 

Baca Juga: Alat Tes Cepat Virus Corona Impor dari Cina Akhirnya Masuk Indonesia

"Tujuannya adalah, untuk secepat mungkin bisa kita ketahui tentang kasus positif yang berada di masyarakat. tujuannya adalah untuk melaksanakan isolasi. Sudah barang tentu nanti kita akan bisa mendapatkan kasus positif yang cukup banyak," kata Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto dalam konfrensi pers di Youtube BNPB, Kamis (19/3/2020).

Yurianto menjelaskan, nantinya pasien yang dinyatakan positif corona tidak langsung diisolasi di rumah sakit.

Pemerintah bakal mengedukasi pasien positif untuk melakukan isolasi mandiri atau self isolation di rumah masing-masing.

"Namun tidak seluruhnya dimaknai harus masuk rumah sakit. Sebab kasus positif tanpa gejala, atau kasus positif dengan gejala yang ringan, tentunya akan diedukasi untuk melaksanakan isolasi diri atau self isolation yang bisa dilaksanakan secara mandiri di rumah," sambungnya.

Selain itu, akan ada pendampingan secara virtual terhadap pasien positif corona yang menjalani self isolation. Nantinya, pasien bisa berkomunikasi dengan dokter melalui aplikasi secara online.

Baca Juga: Alat Tes Cepat Corona yang Diimpor dari China Mirip Tespack Kehamilan

"Kami sudah mengembangkan bagaimana kemudian bisa melaksanakan konsultasi tentang kondisi kesehatannya melalui aplikasi online Halodokter misalnya," kata Yurianto. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI