Dia mengatakan, Belanda akan melakukan kontrol terhadap penyebaran COVID-19 di kalangan warga yang paling berisiko bila terkena.
Ditentang para ilmuwan
Namun, pendekatan untuk membiarkan warga terkena virus coroa agar menciptakan kekebalan massal ditentang beberapa ilmuwan di Inggris dan Australia, karena dianggap sebagai pendekatan yang berbahaya.
Bagaimana sebenarnya pendekatan kekebalan massal itu dan mengapa menimbulkan kontroversi?
Baca Juga: Pandemi Corona Masih Berjalan, Warga Disarankan Tunda Perjalanan Mudik
Secara teori herd immunity ini bisa menghentikan wabah.
Kekebalan massal artinya sebagian besar penduduk akan terkena sebuah penyakit dan kemudian mereka sembuh dan menjadi kebal karenanya.
Dengan itu penyebaran menjadi berkurang karena semakin sedikit mereka yang terinfeksi oleh virus tersebut.
Ini dianggap sebagai salah satu cara memerangi pademik, selain dengan memisahkan orang per orang, melakukan pemeriksaan dan melacak pergerakan orang dan juga membuat vaksin.
Para sejarawan mengatakan, gelombang kedua pandemik flu di Spanyol di tahun 1918 menimbulkan korban paling besar, karena ketika di gelombang pertama, hanya sedikit orang yang memiliki kekebalan.
Baca Juga: Rogoh Duit Tak Terduga, Pandeglang Kucurkan Rp 1,75 Miliar untuk Corona
Sir Patrick Vallance, kepala penasehat masalah sains di Inggris mengatakan, kekebalan massal akan mencegah bila virus corona menghilang dan kemudian muncul lagi.