Misa Uskup Ruteng Digelar saat Corona, DPR: Berpotensi Rugikan Orang Lain

Kamis, 19 Maret 2020 | 11:45 WIB
Misa Uskup Ruteng Digelar saat Corona, DPR: Berpotensi Rugikan Orang Lain
Misa Uskup Ruteng. (Foto: Twitter/@KomsosKWI)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Komisi VIII DPR mengharapkan semua pihak termasuk dari berbagai kalangan umat beragama agar mematuhi imbauan untuk melakukaan social distancing.

Dalam hal ini, tidak menggelar acara-acara keagamaan yang menciptakan kerumunan guna mencegah sebaran virus corona Covid-19.

Hal tersebut dikatakan Wakil Ketua Komisi VIII Ace Hasan Syadzily menanggapi masih berjalannya acara misa penasbihan Uskup Ruteng, Nusa Tenggara Timur. Padahal acara tersebut sudah diminta untuk ditunda.

"Saya juga berharap, apapun acara keagamaan yang melibatkan massa, sebaiknya ditunda. Kita semua harus mematuhi imbauan agar kita bekerja, belajar dan beribadah di rumah," kata Ace saat dihubungi, Kamis (19/3/2020).

Baca Juga: Bantah Corona, KCI Sebut Pria Bermasker Kejang-kejang karena Telat Makan

Sebelumnya, sebagai pimpinan komisi yang membidangi persoalan agama, Ace memandang semua pihak memiliki hak yang sama dalam membuat acara keagamaan. Namun, ia mengingatkan pentingnya social distancing yang sudah diimbau oleh pemerintah.

"Sebetulnya, bagi saya, siapapun berhak untuk menyelenggarakan kegiatan apapun, apalagi acara keagamaan. Tapi acara tersebut berpotensi merugikan orang lain. Di saat semua pihak gencar-gencarnya melakukan social distancing, eh ada pihak yang secara sengaja menyelenggarakan acara besar," kata Ace.

Untuk diketahui, misa penasbihan Uskup Ruteng, Nusa Tenggara Timur (NTT), Mgr. Siprianus Hormat yang disebut-sebut bakal dihadiri oleh 7.000 orang pada Kamis (19/3/2020) hari ini tetap berlangsung. Padahal sebelumnya, acara itu diminta untuk ditunda mengingat tengah merebak wabah virus corona baru atau Covid-19.

Adalah Kepala Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Letnan Jenderal TNI Doni Monardo yang memohon agar acara tersebut ditunda dengan alasan kemanusiaan. Mengingat, pertemuan dalam jumlah banyak orang berpotensi jadi tempat menyebarkan virus corona.

Dalam suratnya yang dikutip Suara.com, Kamis pagi, Doni mengatakan, "Korban akibat COVID-19 terus berjatuhan. Penyebabnya bukan dari orang yang sedang dirawat di rumah sakit, tetapi oleh orang yang sehat namun dia sudah sebagai carrier, sebagai pembawa COVID-19. Yang bersangkutan berpotensi sebagai penular kepada siapa saja yang berada di sekitarnya," tulis Doni.

Baca Juga: Tim NBA Dikecam Punya Akses Cepat Tes Corona, Ini Pembelaan Sang Komisoner

Menurut Doni kondisi itu berbahaya jika carrier bertemu dengan lansia atau orang yang memiliki penyakit bawaan. Mereka dapat menularkan virus corona dan menyebabkan kematian.

"Sangat berbahaya bila menular kepada orang lanjut usia atau memiliki penyakit bawaan. Carrier tersebut bisa berpotensi menjadi pembunuh potensial karena bisa menyebabkan kematian," kata Doni.

Acara Tetap Jalan Terus

Meski sudah diminta dan dimohon agar acara Misa Uskup Ruteng ditunda, namun ternyata pihak panitia memutuskan untuk jalan terus. Hal itu diketahui dari sejumlah unggahan di laman Twitter maupun Facebook.

Seperti diunggah akun Twitter Komsos KWI, @KomsosKWI. Akun tersebut menulis, petugas dinas kesehatan sudah berdiri di pintu-pintu masuk Gereja Katedral Ruteng untuk memberikan antiseptic kepada semua yang masuk dan tes suhu tubuh sebagai syarat ikut misa.

"Yuk tetap jaga kebersihan dan kesehatan ya Sobat Komsos," tulisnya sembari mengunggah foto peserta yang tengah diberi tetesan antiseptic oleh petugas.

Sebuah video juga diunggah di akun Facebook Karolina Rollin. Dalam narasinya, akun tersebut menulis "Para uskup ikut perarakan misa tabisan uskup Ruteng (Mgr Sipri Hormat).

Dalam video berdurasi 38 detik itu memperlihatkan rombongan pria mengenakan jubah layaknya uskup tampak keluar beriringan dari sebuah bangunan diiringi rombongan lainnya. Beberapa orang tampak mengabadikannya menggunakan kamera video maupun ponsel.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI