Ijtima Dunia di Gowa Ditunda karena Corona, Warganet Beri Sindiran Menohok

Kamis, 19 Maret 2020 | 10:22 WIB
Ijtima Dunia di Gowa Ditunda karena Corona, Warganet Beri Sindiran Menohok
Umat muslim menghadiri acara tabligh akbar dengan tema "Negriku Bersholawat" di Masjid Istiqal, Jakarta Pusat, Sabtu (2/1).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Acara Ijtima Dunia 2020 Zona Asia di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan resmi ditunda setelah sebelumnya menuai kontroversi lantaran digelar di tengah kekhawatiran warga akan pandemi virus corona Covid-19.

Pemerintah setempat telah melakukan koordinasi dengan sejumlah pihak dan sepakat untuk menunda pelaksanaan acara yang sedianya diikuti oleh ribuan umat muslim dari dalam maupun luar negeri tersebut.

Sedianya Ijtima Dunia 2020 digelar pada 19-22 Maret di Pakatto, Gowa dan dihadiri oleh sekitar 8.000 peserta dari 48 negara. Bahkan, sebelum acara dilangsungkan sejumlah massa telah tiba di Pakatto.

Informasi tersebut diperoleh dari unggahan pemilik akun Yusuf Umar Abdul Azis. Hasil pantauan Suara.com, terlihat berbagai dokumentasi peserta acara Ijtimak Dunia 2020 yang hendak menuju lokasi.

Baca Juga: Wah! Neymar Buru-buru Mudik ke Brasil Sebelum Prancis Lockdown

Rombongan datang dari berbagai daerah dan mengabadikan berbagai potret selama perjalanan menuju Pakatto. Namun, tak sedikit unggahan Yusuf Umar Abdul Azis yang menuai kontroversi, seperti salah satu unggahan pada Rabu (18/3/3030).

Akun tersebut menuliskan unggahan berbunyi, "Seru deh...yang komen tentang Ijtima Asia Pakato...pada ngegas semua...kaya pada nguber setoran,"

Unggahan itu seketika memancing reaksi warganet yang semula kontra dengan acara tersebut. Tak sedikit yang memberi cibiran setelah mengetahui acara Ijtima Dunia dibatalkan.

Unggahan soal acara Ijtima Dunia 2020. (Facebook/Yusuf Umar Abdul Azis)
Unggahan soal acara Ijtima Dunia 2020. (Facebook/Yusuf Umar Abdul Azis)

Seperti akun Diya Shaari IsMuhammad yang mengatakan, "U guys are so selfish...Make people hate Islam more....Islam tidak pernah mengajarkan untuk mementingkan diri. Pikir impact dengan keadaan covid sekarang...," tulisnya.

Senada, akun Reviaulia juga mengatakan, "Sebaiknya acara acara kalian berlangsung 15 hari atau lebih, supaya sekalian mengkarantina diri sebagai bentuk tanggungjawab kalian kepada sesama manusia. Bukankah hablumminallah harus seiring sejalan dengan hablumminannaas?".

Baca Juga: Sepi Pesanan Gegara Virus Corona, Warganet Ajak Beli Makanan Lewat Ojol

Adapun warganet Ikhwan Ghuroba turut menyampaikan protes. Ia meminta pertanggungjawaban para peserta acara.

"Kalau nanti selepas pertemuannya Corona melonjak di Sulsel kalian semua Jama'ah Corona bertanggung jawab," tulisnya.

Hingga kekinian, unggahan Yusuf Umar Abdul Azis telah mendapat lebih dari seribu komentar.

Sebelum di Indonesia, Penyelenggara Ijtimak Dunia 2020 Zona Asia sudah mengadakan acara serupa di Sri Petaling, Malaysia, 28 Februari-1 Maret lalu. Dalam Tabligh Akbar tersebut, sedikitnya 696 warga negara Indonesia (WNI) menjadi peserta.

Setelah acara di Sri Petaling, Pemerintah Malaysia mengumumkan ada 117 kasus baru positif corona, 80 di antaranya terkait klaster Tabligh Akbar Sri Petaling.

Sosiolog Amerika Pakai Hadis Nabi, Ingatkan Karantina di Tengah Wabah

Craig Considine kutip hadis Nabi Muhammad soal wabah. (Tangkapan layar Twitter/@CraigCons)
Craig Considine kutip hadis Nabi Muhammad soal wabah. (Tangkapan layar Twitter/@CraigCons)

Sosiolog Amerika, Dr. Craig Considine mengutip hadis Nabi Muhammad agar masyarakat bisa menjaga diri di tengah wabah.

Considine mengingatkan masyarakat untuk tetap menjaga keselamatan masing-masing di tengah wabah sebagaimana anjuran Nabi Muhammad untuk mengarantina diri ketika wabah terjadi.

Ia menjelaskan melalui Twitter-nya pada (18/3/2020), meski anjuran tersebut telah berumur ratusan tahun, namun tetap masih relevan dengan keadaan dunia sekarang yang sedang menghadapi wabah Covid-19.

Mengutip NU Online, anjuran Nabi Muhammad SAW agar masyarakat menghindari wabah di suatu negeri atau wilayah tercantum dalam sebuah hadis yang diriwayatkan Al-Bukhari.

"Apabila kalian mendengar wabah lepra di suatu negeri, maka janganlah kalian masuk ke dalamnya, namun jika ia menjangkiti suatu negeri, sementara kalian berada di dalamnya, maka janganlah kalian keluar dari negeri tersebut." (HR. al-Bukhari).

Selain itu, ada Nabi Muhammad juga menyebut untuk tidak mencampurkan orang sakit dengan orang sehat.

"Abu Salamah bin Abdurrahman berkata; saya mendengar Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda: "Janganlah kalian mencampurkan antara yang sakit dengan yang sehat." (HR. al-Bukhari).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI