Tak Dapat Ranjang Beroda, Nenek Meninggal di Parkiran Rumah Sakit

Kamis, 19 Maret 2020 | 07:15 WIB
Tak Dapat Ranjang Beroda, Nenek Meninggal di Parkiran Rumah Sakit
RSUD Kartini Jepara kunjungi keluarga nenek yang meninggal di parkiran rumah sakit. (Facebook/Djati Utomo)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Calon Pasien RSUD Jepara meninggal di parkiran rumah sakit ketika menunggu antrean.

Pihak rumah sakit pun mendatangi keluarga korban untuk meminta maaf atas kejadian tersebut.

Pihak RSUD Jepara mendatangi kediaman calon pasien tersebut guna meminta maaf dan memberi klarifikasi.

"Kunjungan ini selain untuk takziah juga untuk mengklarifikasi biar sama-sama legowo. Rumah sakit juga tidak bermaksud untuk membiarkan. Semoga keluarga diberikan keikhlasan." kata direktur RSUD Kartini Jepara, dr. Dwi Susilowati, M.Kes dalam sebuah rekaman video yang diunggah di grup Facebook Media Informasi Kota Jepara (18/3/2020).

Baca Juga: 125 Orang di Jakarta Positif Corona, 353 Menunggu Hasil Laboratorium

Sebelumnya, Lukita, nenek berumur 80 tahun dirujuk dari Puskesmas Pakis Aji Jepara menuju RSUD Kartini Jepara karena kondisi kesehatan yang memburuk pada Senin (16/2020).

Sesampainya di rumah sakit, nenek Lukita dan keluarga yang mendampinginya diminta untuk menunggu antrean.

Namun, karena tak kunjung mendapat brankar atau ranjang roda rumah sakit, nenek Lukita pun menunggu dalam ambulans desa yang mengantarnya dari puskesmas.

Satpam RSUD kemudian mengarahkan agar ambulans menunggu di parkiran.

Setelah menunggu antrean selama dua jam, nenek Lukita menghembuskan napas terakhir sebelum ditangani oleh pihak rumah sakit.

Baca Juga: Satu Pegawai BNI Meninggal, Belum Tentu Terjangkit Virus Corona

Salah satu keluarga nenek Lukita, Abdul Rosyid menuliskan kekesalannya terhadap RSUD Kartini Jepara melalui grup Facebook MIK Jepara Official.

"Sekitar 2 jam kami menunggu di parkiran hingga pasien akhirnya meninggal tanpa penanganan APAPUN dari petugas kesehatan nangis hati ini ya Allah.....kami maaaarah kpd pihak rumah sakit dan tak satu pun yg menjawab apalagi bertanggung jawab..

Kami hanya ingin di kemudian hari tidak ada mbah LUKITA LUKITA yang lain yang di perlakukan seperti ini, kemana kami harus mengadu selain kepadamu ya Robb.." tulis Abdul.

Pihak rumah sakit pun menggelar konferensi pers pada Rabu (18/3/2020). Mereka meminta maaf atas kejadian tersebut dan akan mengevaluasi sistem pelayanan Unit Gawat Daruratnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI