Jemaat Gereja Meninggal Karena Corona, Istana Imbau Ibadah dari Rumah

Rabu, 18 Maret 2020 | 20:46 WIB
Jemaat Gereja Meninggal Karena Corona, Istana Imbau Ibadah dari Rumah
Dua petugas medis berseragam alat pelindung diri (APD) dua wanita yang wajahnya tertutup masker pada pukul 23.30 WIB, tiba di gedung isolasi RSUP Adam Malik, Medan, Selasa (17/3/2020). (ANTARA/Nur Aprilliana Br Sitorus)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Staf Khusus Presiden Bidang Sosial Angkie Yudistia menilai langkah yang dilakukan pemerintah untuk mencegah adanya penularan virus corona atau Covid-19 sudah tepat. Diantaranya mengurangi aktifitas yang memungkinkan kontak fisik dalam suatu kerumunan.

Imbauan tersebut juga termasuk imbauan bekerja di rumah, belajar hingga ibadah di rumah. Imbauan ibadah di rumah kata Angkie, juga berlaku untuk semua agama.

"Presiden meminta kita (masyarakat) untuk bekerja di rumah, belajar di rumah, dan ibadah dari rumah. Sebisa mungkin kita melakukan aktifitas produktif dari tempat tinggal kita, termasuk ibadah. Ini berlaku untuk agama apapun tanpa pengecualian," ujar Angkie saat dikonfirmasi Suara.com, Rabu (18/3/2020).

Pernyataan Angkie sekaligus untuk menanggapi langkah pemerintah untuk mencegah penularan corona di tempat ibadah. Hal ini menyusul seorang pria yang tercatat sebagai jemaat di salah satu Gereja kawasan Serpong, Tangerang Selatan, Banten positif terinfeksi Virus Corona atau Covid-19.

Baca Juga: Satu Pegawai BNI Meninggal, Belum Tentu Terjangkit Virus Corona

Setelah sempat dirawat intensif selama sehari di salah satu rumah sakit, keesokan harinya, pada Selasa (17/3/2020) pukul 10.15 WIB, jemaat tersebut meninggal dunia.

Angkie menyebut aktivitas seperti kontak fisik atau pertemuan di ruang terbuka harus diminimalisir untuk mencegah adanya penularan corona.

"Segala hal yang berpotensi terjadinya aktifitas pertemuan di ruang terbuka dan bertemu banyak orang, harus diminimalisir jika tidak dalam situasi mendesak atau tidak bisa ditangguhkan," kata Angkie.

"Sesuai imbauan Presiden Joko Widodo, diharapkan kepada seluruh masyarakat untuk mengurangi aktifitas yang memungkinkan kontak fisik dalam suatu kerumunan," lanjutnya.

Meski demikian, ia menyadari tidak semua orang bisa bekerja sesuai dengan imbuan Presiden Jokowi. Ada beberapa pekerjaaan yang harus dikerjakan di luar rumah.

Baca Juga: Lawan Corona, Ma'ruf Sebut Pemerintah Tengah Berusaha Memproduksi Vaksin

Namun Angkie mengimbau tetap menerapkan jaga jarak.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI