Adanya wabah corona, Ratijo mengaku khawatir. Kendati demikian, ia tetap harus bekerja untuk mencari nafkah untuk anak dan istrinya.
Guna mengantisipasi penyebaran virus asal Wuhan, China ini, Ratijo sudah menggunakan masker dan rajin mencuci tangan setiap berjibaku di jalan raya untuk mencari penumpang.
"Pokoknya kita pasrah aja. Cuma kita harus bisa jaga kebersihan kesehatan, pakai masker, rajin cuci tangan," ujarnya.
Dia mengaku tidak terlalu khawatir meski virus Corona sudah dinyatakan sebagai pandemi global. Dia meyakini keberadaan Tuhan yang sudah mengatur jodoh dan takdir hamba-Nya.
Baca Juga: Satu Pegawai BNI Kramat Jakarta Positif Virus Corona Meninggal Dunia
"Menurut saya, jodoh, mati di tangan Tuhan, kalau kita takut, enggak gerak siapa yang mau bagi (Duit)," katanya.
Ia pun berharap wabah virus corona di Indonesia segera berakhir dan penghasilannya bisa normal kembali.
"Semoga wabah corona cepat selesai," katanya.