Rizal Ramli: Tanpa Corona pun Ekonomi Indonesia Tahun 2020 Bakal Anjlok

Rabu, 18 Maret 2020 | 18:06 WIB
Rizal Ramli: Tanpa Corona pun Ekonomi Indonesia Tahun 2020 Bakal Anjlok
Mantan Menko Kemaritiman Rizal Ramli usai menjalani pemeriksaan di gedung KPK, Jakarta, Jumat (19/7). [Suara.com/Arief Hermawan P]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Atas dasar itu, Rizal memperkirakan ekonomi Indonesia di penghujung tahun 2020 hanya akan tumbuh sebesar 2 persen saja.

Tidak hanya dampak kesehatan yang akan menghantui Indonesia. Menurut Rizal, corona juga berimbas pada sektor ekonomi.

"Seperti diketahui rupiah sudah anjlok ke Rp 15.200. Saham dari 6.000 an index-nya drop ke Rp 4.500," ucap Rizal.

Mendengar penjelasan Rizal Ramli, Jubir Presiden Fadjroel Rachman hanya sesekali tersenyum dan mencatat di selembar kertas.

Baca Juga: Eks Menpora Imam Nahrawi Jalani Sidang Pakai Masker

Saran Rizal Ramli

Ia lalu memberikan masukan agar ekonomi Indonesia tidak semakin terpuruk karena terdampak Covid-19. Salah satunya adalah dengan menghentikan proyek infrastruktur besar.

"Ini waktunya untuk menyetop semua proyek-proyek infrastruktur yang besar. Ini kan kebanyakan ambisi berlebihan, dibiayain dengan ugal-ugalan, dengan pinjaman yang sangat besar, kebanyakan itu bermasalah," saran Rizal.

Langkah ini, menurut Rizal, juga dilakukan ketika krisis ekonomi tahun 1998. Anggaran untuk proyek besar kemudian dialihkan untuk sektor yang lebih membutuhkan.

"Semua proyek yang enggak penting yang besar kita delay satu tahun. Kita reallocated uangnya hanya ke tiga sektor. Kesehatan, makanan, dan daya beli untuk yang miskin," kata Rizal.

Baca Juga: Cegah Corona, Wali Kota Kediri Minta Warganya yang Nikah Tak Gelar Resepsi

"Jangan mimpi lagi punya proyek pindah ibukota, apalah, studinya aja kagak jelas. Ini waktunya Presiden Jokowi bersikap tegas, hentikan proyek-proyek yang tidak terlalu penting buat satu tahun. Nanti kalau kita punya uang bangun lagi, apa susahnya," imbuhnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI