Suara.com - Jumlah pasien meninggal akibat virus Corona alias Covid-19 melonjak menjadi 19 orang karena sejumlah rumah sakit belum memutakhirkan data kematian.
Hal tersebut disampaikan oleh Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona, Achmad Yurianto, dalam konferensi pers di Kantor Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Rabu (18/3/2020).
Achmad Yurianto mengamini ada masalah terkait pendataan jumlah kematian akibat virus Corona. Sebab, menurut dia, ada beberapa rumah sakit yang belum menyetor data kematian sejak 12 hingga 17 Maret.
"Ada permasalahan terhadap pendataan. Setelah kami berkoordinasi dengan seluruh rumah sakit, ternyata beberapa rumah sakit belum melaporkan kasus kematian sejak 12 sampai 17 Maret," ujar Achmad Yurianto.
Baca Juga: Pendakian Gunung Semeru Ditutup 12 Hari untuk Cegah Penyebaran Covid-19
Dengan perbaikan data yang baru, imbuh Achmad Yuranto, jumlah pasien yang meninggal karena virus Corona melonjak menjadi 19 pasien.
Padahal, pada 17 Maret, Achmad Yurianto mengatakan ada 7 pasien yang meninggal. Artinya ada lonjakan hingga 12 pasien meninggal.
Berdasarkan data hingga 18 Maret pukul 12.00 WIB, di Bali ada 1 kasus pasien meninggal, Banten 1 kasus, DKI Jakarta 12 kasus, Jawa Barat 1 kasus, Jawa Tengah 2 kasus, Jawa Timur 1 kasus dan Sumatera Utara 1 kasus.
"Sehingga total kasus yang meninggal keseluruhan adalah 19," ujar Achmad Yurianto.
227 kasus positif Corona
Baca Juga: Sembuh dari Covid-19, Tiga Pasien RSPI Sulianti Saroso Dipulangkan Hari Ini
Juru Bicara Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto menyebut kasus positif virus corona di Indonesia kembali bertambah. Kekinian, ada sebanyak 227 orang yang dinyatakan positif mengidap virus corona.