Suara.com - Penyebaran virus corona baru atau Covid-19 terus menyebar di sejumlah wilayah di Indonesia. Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah mengintruksikan agar para pekerja hingga pelajar untuk melakukan aktivitas di rumah, bahkan termasuk beribadah.
Irwansyah (31) salah satu sopir taksi konvensional di Jakarta mengaku cukup prihatin atas situasi di Jakarta akibat wabah virus corona saat ini. Ia ikut resah dibuatnya.
Bukan hanya khawatir tertular virus yang sudah membunuh ribuan jiwa itu, penghasilannya dari bekerja sebagai sopir juga sangat terpengaruh.
"Menurut saya melihat situasi di Jakarta saat ini kacau, rekan-rekan pengemudi yang lain. Sebelum ada Covid-19 aja, situasi narik sudah parah ditambah sekarang ramai virus corona makin parah. Pengaruhnya besar banget ke penghasilan sebagai pengemudi taksi," kata Irwansyah saat dihubungi, Rabu (18/3/2020).
Baca Juga: Soal Lockdown, Ridwal Kamil: Kami Ikut Pusat Tapi Mohon Pertimbangkan
Ia pun tak menampik atau menolak jika nantinya pemerintah benar-benar melakukan lockdown atau mengunci wilayah, khususnya Jakarta.
"Untuk memutus mata rantai Covid-19 salah satu caranya ya dengan me-lockdown Jakarta, itu menurut saya," kata Irwan.
Ia berharap, jika benar-benar lockdown dilakukan, pemerintah pusat harus memikirkan warganya. Lantaran mempengaruhi sejumlah pekerjaan nantinya bakal terganggu akibat opsi itu.
"Setuju saja. Dengan catatan pemerintah menjamin semua segala kebutuhan dasar rakyatnya, karena kan gak boleh kerja atau kemana-mana," kata dia.
Hal sama turut disampaikan Doni Saputra (28), salah satu pengemudi ojek online di Jakarta. Ia mengaku telah membatasi mengambil sejumlah penumpang di Jakarta.
Baca Juga: Alasan Indonesia Tak Juga Terapkan Lockdown Wabah Corona
"Virus corona ini buat saya jaga-jaga juga buat narik. Saya ngambil penumpang juga nggak banyak sekarang," kata Doni.