200 Orang Per Hari Cek Corona, Petugas Kebersihan dan Perawat RSPI Tumbang

Rabu, 18 Maret 2020 | 12:38 WIB
200 Orang Per Hari Cek Corona, Petugas Kebersihan dan Perawat RSPI Tumbang
Penampakan petugas keamanan RSPI Sulianti Saroso terkait pasien positif corona.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sejumlah masyarakat membeludak mendatangi Pos Pemantauan virus corona atau Covid-19 di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Sunter, Jakarta Utara.

Rata-rata sebanyak 200 orang per hari mendatangi pos tersebut untuk berkonsultasi terkait virus asal Wuhan, China tersebut.

Hal itu diungkapkan oleh Direktur Utama RSPI Sulianti Saroso, dr. Mohammad Syahril saat dihubungi Suara.com, Rabu (18/3/2020).

Syahril menyampaikan bahwa pihaknya pun akhirnya meminta bantuan petugas medis dari luar untuk membantu memberikan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat tersebut.

Baca Juga: Diduga Corona, Penumpang Cathay Pacific Dilarikan ke Rumah Sakit Jiwa SBY

"Kami minta bantuan tenaga dokter umum untuk menjaga IGD, karena saat ini pasien rata-rata 200 orang datang ke sini untuk memeriksa di Pos Pemantauan Covid-19," kata Syahril.

Berdasar data yang diperoleh suara.com hingga Selasa (17/3) pagi kemarin tercatat sebanyak 1.134 orang telah mendatangi Pos Pemantauan Covid-19 di RSPI Sulianti Saroso. Mereka yang datang umumnya berkonsultasi terkait kesehatannya atas gejala-gejala Covid-19.

Pos Pemantauan Covid-19 di RSPI Sulianti Saroso dibuka Senin - Jumat sejak pukul 07.30 - 21.00 WIB. Mereka yang hadir tidak dipungut biaya terkecuali bagi mereka yang hendak melakukan medical check up atau MCU.

Banyaknya pasien dan orang yang berdatangan ke Pos Pemantauan Covid-19 berdampak pada menurunnya kesehatan para petugas medis hingga kebersihan RSPI Sulianti Saroso.

Beberapa petugas medis hingga petugas kebersihan yang kelelahan pun diharuskan mengisolasi diri menyusul meningkatnya volume pekerjaan pasca rumah sakit tersebut dirujuk menjadi salah satu yang melayani pasien virus corona atau Covid-19.

Baca Juga: Kemenkes Izinkan 12 Laboratorium Daerah Uji Spesimen Corona, Ini Daftarnya

Syahril mengatakan bahwa pada dasarnya seluruh pegawai memang telah terikat sumpah untuk bekerja memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Sebagai garda terdepan, petugas medis dan pegawai lainnya di RSPI Sulianti Saroso memang memiliki resiko penularan yang tinggi dari Covid-19.

Meski demikian, Syahril menyampaikan pihaknya telah memberikan pedoman kepada pegawai untuk berkerja dengan mengutamakan keamanan. Misalnya, melengkapi pegawai dengan alat pelindung diri (APD), menjaga kebersihan, memberi asupan gizi tambahan, hingga suplemen.

"Tapi tentu saja dalam perjalanannya karena ini membludak wabahnya maka masalah kelelahan akan ada. Untuk itu kalau nanti kami ada perluasan, kita butuh tambahan tenaga dari luar," kata Syahril.

Menurut Syahril, untuk meminimalisir resiko penularan Covid-19 pihaknya pun secara bertahap melakukan pemeriksaan kepada seluruh petugas medis dan pegawai RSPI Sulianti Saroso. Bagi mereka yang terindikasi tertular virus asal Wuhan, China itu maka akan diisolasi.

"Itu memang resiko. Jangankan perawat, orang luar aja, menteri aja bisa kena kan," ujarnya.

"Jadi perawat, dokter pun kalau udah kena yasudah lah memang suatu resiko harus dihadapi. Nah inilah yang mungkin belum mendapat perhatian dari publik, kemudian dari pemerintah," sambungnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI