Pasien Covid-19 Membludak, RSPI SS Butuh Bantuan Alat Pelindung Diri

Rabu, 18 Maret 2020 | 12:14 WIB
Pasien Covid-19 Membludak, RSPI SS Butuh Bantuan Alat Pelindung Diri
Rumah Sakit Penyakit Infeksi Sulianti Saroso, Jakarta Utara, menjaga ketat ruang pasien yang berstatus suspect virus corona, Jumat (24/1/2020). [Suara.com/Fakhri Fuadi Muflih]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Sunter, Jakarta Utara mengaku mulai kekurangan alat pelindung diri (APD) khusus untuk menangani pasien virus corona atau Covid-19. RSPI Sulianti Saroso pun membuka diri dan berharap atas adanya bantuan berupa APD.

Direktur Utama RSPI Sulianti Saroso, dr. Mohammad Syahril menyampaikan kekinian pihaknya kesulitan untuk mencari APD. Terlebih, semenjak mewabahnya virus asal Wuhan, China tersebut.

"Saat ini sudah mulai harus hati-hati kami pun merasa kekurangan, sehingga perlu inilah mungkin perhatian bantuan dari publik kalau mau memberi bantuan APD. Karena kadang-kadang ada uangnya, barangnya tidak ada," kata Syahril saat dihubungi SUARA.COM, Rabu (18/3/2020).

Sebelumnya, sejumlah petugas medis hingga kebersihan di RSPI Sulianti Saroso dikabarkan mengalami kelelahan sampai harus mengisolasi diri.

Baca Juga: Pihak Keluarga Ungkap Kondisi Dokter Handoko Setelah Rawat Pasien Covid-19

Mereka kelelahan dan diharuskan mengisolasi diri menyusul meningkatnya volume pekerjaan pasca rumah sakit tersebut dirujuk menjadi salah satu yang melayani pasien virus corona atau Covid-19.

Syahril mengatakan bahwa pada dasarnya seluruh pegawai memang telah terikat sumpah untuk bekerja memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Sebagai garda terdepan, petugas medis dan pegawai lainnya di RSPI Sulianti Saroso memang memiliki resiko penularan yang tinggi dari Covid-19.

Meski demikian, Syahril menyamapaikan pihaknya telah memberikan pedoman kepada pegawai untuk berkerja dengan mengutamakan keamanan. Misalnya, melengkapi pegawai dengan alat pelindung diri (APD), menjaga kebersihan, memberi asupan gizi tambahan, hingga suplemen.

"Tapi tentu saja dalam perjalanannya karena ini membeludak wabahnya maka masalah kelelahan akan ada. Untuk itu kalau nanti kami ada perluasan, kita butuh tambahan tenaga dari luar," kata Syahril.

Menurut Syahril, untuk meminimalisir risiko penularan Covid-19 pihaknya pun secara bertahap melakukan pemeriksaan kepada seluruh petugas medis dan pegawai RSPI Sulianti Saroso. Bagi mereka yang terindikasi tertular virus asal Wuhan, China itu maka akan diisolasi.

Baca Juga: Handoko, Dokter 80 Tahun yang Ikut Tangani Pasien Corona Kini Dirawat

"Itu memang risiko. Jangankan perawat, orang luar aja, menteri aja bisa kena kan," ujarnya.

"Jadi perawat, dokter pun kalau udah kena yasudah lah memang suatu resiko harus dihadapi. Nah inilah yang mungkin belum mendapat perhatian dari publik, kemudian dari pemerintah," sambungnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI