"Pemerintah Jerman sangat tertarik untuk memastikan bahwa vaksin dan zat aktif melawan virus corona baru juga dikembangkan di Jerman dan Eropa," sebagaimana dilaporkan surat kabar itu mengutip pernyataan seorang pejabat kementerian kesehatan.
"Dalam hal ini, pemerintah melakukan pertukaran intensif dengan perusahaan CureVac," imbuhnya.
Dalam pernyataan terpisah, Kementerian Kesehatan Jerman mengatakan kepada Reuters bahwa laporan surat kabar Welt am Sonntag akurat.
"Kami mengkonfirmasi laporan di Welt am Sonntag," kata seorang perwakilan.
Baca Juga: Polisi Dalami Kepemilikan Xanax dari Suami Vanessa Angel
Florian von der Muelbe, chief production officer dan salah seorang pendiri CureVac, mengatakan kepada Reuters pekan lalu bahwa perusahaan berharap untuk memiliki vaksin eksperimental yang siap pada bulan Juni atau Juli sehingga perusahaan dapat meminta izin untuk memulai pengujian pada manusia.
Dia mengatakan, vaksin dosis rendah yang diharapkan dikembangkan oleh perusahaan dapat membuatnya cocok untuk produksi massal di dalam fasilitas CureVac yang ada.
Dalam sebuah pernyataan awal Maret lalu, mantan CEO CureVac yang keluar, Daniel Menichella, telah diundang ke Gedung Putih untuk bertemu dengan Trump. Dia mengaku membahas strategi dan peluang untuk produksi vaksin Covid-19.
"Kami sangat yakin bahwa kami akan dapat mengembangkan kandidat vaksin yang kuat dalam beberapa bulan," kata Menichella dalam sebuah pernyataan.
Karl Lauterbach, seorang politisi senior Jerman dan profesor ekonomi kesehatan dan epidemiologi, membuat cuitan menanggapi situasi tersebut.
Baca Juga: Positif Konsumsi Psikotropika, Suami Vanessa Angel Masih Diperiksa
“Penjualan eksklusif vaksin yang mungkin ke AS harus dicegah dengan segala cara. Kapitalisme memiliki batas,” tulisnya.