Suara.com - Pemerintah Vietnam memberikan bahan makanan gratis bagi warga yang dikarantina di jalan Truc Bach, distrik Ba Dinh, Hanoi. Persediaan makanan itu berupa sayuran dan daging.
Dilansir Nextshark, Jumat (13/3/2020), sejak 10 Maret, daging babi, sapi, unggas, dan makanan laut telah dibagikan untuk penduduk Truc Bach.
Bahan makanan berupa daging dan sejenisnya dikirim petugas setiap dua hari.
Sementara sayuran dan buah segar diberikan sekali sehari, menurut surat kabar lokal, Quan Doi Nhan Dan.
Baca Juga: Paket Stimulus 1 dan 2 Tak Jitu Tangkal Corona, Airlangga Minta Evaluasi
Semua persediaan makanan ini memenuhi kriteria keamanan makanan dan kebersihan. Mulai dari 39 kilogram ayam, 15 kilogram daging sapi, 69 kilogram kubis, 600 telur dan 600 botol air.
Seorang warga, yang tidak disebutkan namanya, penerima bahan makanan gratis ini bercerita kepada Hanoi Times.
“Setiap paket memiliki tiga telur, dua potong daging atau ikan dan sayuran yang dikirimkan setiap hari. Selain itu, kami diberi 10 kilogram paket beras dan sebotol minyak goreng,” katanya.
"Makanannya sangat bergizi, bahkan istriku tidak pernah membiarkanku makan seperti ini," ujar pria tersebut.
Menurut Komite Rakyat Truc Bach, barang-barang dan keperluan ini disimpan di tempat yang terpisah. Selalu diperiksa dan didesinfeksi oleh petugas kesehatan sebelum dikirim ke penduduk.
Baca Juga: Makin Panas! Presiden Trump Sebut Covid-19 sebagai Virus China
Selain diberi makanan gratis, warga yang diisolasi juga selalu diperiksa kesehatannya.
Warga dikunjungi dua kali sehari oleh petugas kesehatan dan diberikan hand sanitizer dan kantong sampah setiap hari. Petugas kebersihan datang untuk membawa sampah sekitar jam 6 sore.
Di daerah karantina, penduduk terus menjalani kehidupan sehari-hari mereka. Sementara pejabat lingkungan Truc Bach dan distrik Ba Dinh selalu memberikan sosialisasi informasi tentang epidemi Covid-19.
Pham Quang Long, warga yang diisolasi mengaku tidak cemas dan tetap semangat meskipun terpisah dari masyarakat luas.
"Orang seharusnya tidak takut isolasi. Kami tidak takut terinfeksi karena jika itu terjadi, kami, orang-orang yang terisolasi, akan menjadi yang pertama menerima perawatan," ujar Pham kepada Hanoi Times melalui sambungan telepon.
Sebelumnya, Vietnam telah mengumumkan bahwa 16 pasien yang terinfeksi di negara itu dikeluarkan dari rumah sakit dan dinyatakan sembuh.
Dilansir dari Aljazeera, pada hari Rabu pekan lalu, 16 pasien positif virus corona, termasuk yang tertua berusia 73 tahun, telah dinyatakan sembuh dan dipulangkan dari rumah sakit.
Selama 15 hari terakhir, pemerintah Vietnam juga mendeteksi tidak ada kasus infeksi baru, yang terakhir dilaporkan pada 13 Februari, bahkan ketika sebuah desa di utara Hanoi tetap dikunci selama 20 hari.
"Jika pertempuran COVID-19 adalah perang, maka kami telah memenangkan putaran pertama tetapi tidak seluruh perang karena situasinya bisa sangat tidak terduga," kata Menteri Kesehatan Vietnam mengutip Wakil Perdana Menteri Vu Duc Dam.
Catatan Redaksi: Jika Anda merasakan gejala batuk-batuk, demam, dan lainnya serta ingin mengetahui informasi yang benar soal virus corona Covid-19, sila hubungi Hotline Kemenkes 021-5210411 atau kontak ke nomor 081212123119.