Koalisi Masyarakat Sipil Desak Jokowi Copot Menkes Terawan

Selasa, 17 Maret 2020 | 15:05 WIB
Koalisi Masyarakat Sipil Desak Jokowi Copot Menkes Terawan
Presiden Joko Widodo bersama Menteri Kesehatan Terawan menyampaikan konferensi pers terkait virus corona di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (2/3). [ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Koalisi Masyarakat Sipil mendesak Presiden Joko Widodo untuk mengganti Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, yang dinilai gagal memahami kesehatan publik.

"Kami mendesak Presiden Joko Widodo untuk mengganti Menkes Terawan dengan figur yang lebih paham kesehatan publik, punya kepekaan krisis, yang akan memandu kita melewati krisi kesehatan terburuk ini," demikian pernyataan sikap tertulis Koalisi Masyarakat Sipil, Selasa (17/3/2020).

KMS menilai, risiko yang dihadapi Indonesia saat ini tidak akan dapat ditangani tanpa Menteri Kesehatan yang betul-betul memahami kebijakan kesehatan publik.

"Bagaimana mungkin rumah sakit akan bekerja secara serius apabila Menkesnya sendiri beranggapan COVID-19 ini sama dengan flu biasa dan bisa sembuh dengan sendirinya?" tambah mereka.

Baca Juga: Cek Fakta: Trump Umumkan Vaksin Virus Corona dari Roche Medical Company?

Mereka juga menganggap, Menkes Terawan Agus Putranto menunjukkan sikap pogah, menganggap enteng, dan anti sains dalam menangani wabah corona di Indonesia.

"Memandang rendah persoalan namun berakibat pada hilangnya kewaspadaan," tulis mereka.

Koalisi Masyarakat Sipil juga menuliskan sejumlah kesalahan mendasar yang dilakukan Menkes Terawan, di antaranya:

  1. Pernyataan bahwa pasien yang sudah sembuh akan kuat imun, di saat pengalaman negara lain justru menunjukkan hal yang sebaliknya;
  2. Gagal mengkoordinasi rumah sakit agar sigap melakukan pemeriksaan dan penanganan COVID-19, termasuk memastikan ketersediaan dana/anggaran dan alat. Juga menjaga mutu/kualitas kerja tenaga kesehatan, tenaga administrasi, pusat data dan informasi di RS, terutama di waktu krisis seperti sekarang;
  3. Masih dimonopolinya pemeriksaan sampel hasil tes swab di Litbankes Jakarta yang memperlambat respons tanggap darurat;
  4. Menggelar acara publik dan bukannya turut menerapkan social distancing.

Baca Juga: Innalillahi, Mertua Nirina Zubir Meninggal Dunia

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI