Curhatan Warga Setelah Anies Batal Batasi Jam Bus TransJakarta

Selasa, 17 Maret 2020 | 15:01 WIB
Curhatan Warga Setelah Anies Batal Batasi Jam Bus TransJakarta
Penampakan Bus TransJakarta saat beroperasi di Bundaran HI saat malam pergantian tahun 2020.(Suara.com/Ummi HS)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kebijakan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memangkas jam operasional TransJakarta (TJ) beserta armadanya mendapat penolakan dari masyarakat. Akibatnya, ia membatalkan keputusannya ini dengan tambahan penyesuaian rute.

Kembalinya jam operasional TJ ini ternyata disambut baik para pengguna. Pasalnya, Senin (17/3/2020) kemarin, antrean untuk menaiki bus tidak lagi mengular panjang hingga luar halte seperti kemarin.

Hal ini diungkap oleh salah satu pelanggan TJ, Anastasia Winda.

Karyawati yang berkantor di kawasan Kebon Sirih ini mengaku geram karena keputusan Anies sempat membuatnya mengantre bersama pelanggan lainnya di luar halte. Waktu tempuh menuju kantornya juga menjadi jauh lebih lama dari biasanya.

"Gue kemarin jadi tiga jam ke kantor karena harus muter-muter dulu," ujar Winda saat dihubungi Suara.com, Selasa (17/3/2020).

Baca Juga: Tingkatkan Kewaspadaan Corona, SMP N 1 Imogiri Gelar Sosialisasi

Sekarang, Winda yang berangkat pukul 07.30 WIB dari halte Juanda, Jakarta Pusat bisa sampai kantornya dalam waktu 35 menit. Selain tak ada antrean, ia juga diminta untuk menggunakan cairan pembersih tangan atau hand sanitizer sebelum masuk halte.

"Tadi sepi banget sih cuma banyak yang jaga. Ada orang Dishub, Kemendagri sama satpam. Sebelum masuk orang Dishub suruh orang-orang pakai hand sanitizer dulu," jelasnya.

Hal serupa juga dikatakan oleh Lana, pengguna Metro trans 1E jurusan Pondok Labu - Blok M. Bahkan ia menyebut perjalanannya begitu lancar dan hanya memakan waktu 20 menit.

"Kalau normal biasanya 35 menit, Itu sudah termasuk macet di Cipete sama depan One Bell Park," pungkasnya.

Sebelumnya,  Anies Baswedan telah membatalkan kebijakan untuk memangkas jam operasional tiga angkutan umum di Jakarta. Keputusan yang dibuat demi mencegah penyebaran virus corona atau Covid-19 ini menuai kontroversi karena justru membuat antrean panjang di stasiun dan halte.

Baca Juga: Corona Merebak, JK Minta Pemerintah Atur Fatwa Salat Berjemaah Bareng MUI

Anies mengatakan keputusannya merubah kebijakan ini sesuai dengan arahan dari Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Gubernur pendahulunya itu meminta transportasi tetap berjalan seperti biasa.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI