Ada Kejanggalan, Ilmuwan Desak Lab Penguji Sampel Corona Indonesia Diaudit

Reza Gunadha Suara.Com
Selasa, 17 Maret 2020 | 14:34 WIB
Ada Kejanggalan, Ilmuwan Desak Lab Penguji Sampel Corona Indonesia Diaudit
Ilustrasi. [Twitter]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemerintah Indonesia mengklaim tak ada kasus virus corona Covid-19 yang terdeteksi, dalam dua bulan pertama penyebaran wabah tersebut.

Namun kekinian, setelah warga positif virus corona sudah tembus angka 100, sejumlah pakar mendesak audit bagi laboratorium penguji sampel corona Kementerian Kesehatan RI.

Audit dilakukan dalam semua fase, sebelum memperbanyak laboratorium rujukan yang bisa digunakan untuk menguji sampel.

"Perhatian kita karena zero case dalam waktu dua bulan dari Januari sampai Februari," ujar Peneliti Utama dari Stemcell and Cancer Institute, Ahmad Rusdan Handoyo Utomo, kepada wartawan, Selasa (17/3/2020) seperti diberitakan DW Indonesia.

Baca Juga: Tak Gentar Ada Wabah Corona di Jogja, Objek Wisata di Bantul Tetap Dibuka

Tak adanya kasus yang terdeteksi dalam dua bulan tersebut menurut Ahmad terbilang ganjil.

Pasalnya, sejumlah negara tetangga seperti Malaysia, Singapura, dan Vietnam sudah menemukan orang yang sudah terkena virus tersebut.

Ahmad menyebut, salah satu faktor penyebabnya bisa saja Kementerian Kesehatan (Kemenkes) tidak melakukan tes dalam jumlah yang banyak. Namun, bisa juga karena berbagai faktor lain.

"Karena itu perlu namanya audit. Sebenarnya tujuan untuk memastikan protokol yang diadopsi lab itu konsisten," ujarnya.

Perlu audit untuk semua fase

Baca Juga: Fakta yang Harus Kamu Ketahui Tentang BBTKLPP Jogja, Salah Satu Lab Corona

Doktor ilmu kedokteran molekuler dari University of Texas Health Science Center, Amerika Serikat itu menjelaskan audit laboratorium dilakukan dalam semua fase. Mulai dari preanalisis, analisis, sampai pada pascaanalisis.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI