Suara.com - Diperiksa suhu tubuhnya, dr. Shela Putri Sundawa mendapatkan hasil yang tidak biasa, yaitu 31,5 derajat celcius. Padahal menurutnya, kondisi manusia dengan suhu di bawah 35 derajat cukup mematikan.
"Suhu di bawah 35 derajat celcius itu lethal atau mematikan untuk manusia," tulisnya di akun twitter pada Senin (16/3/2020).
Menurutnya, apabila ada orang sehat yang suhu tubuhnya kurang dari 35 derajat celcius, maka ada tiga kemungkinan yang terjadi; "alatnya rusak, cara pengukuran kurang tepat, yang diperiksa bukan manusia," tambahnya.
Sementara itu, dr. Shela juga mengungkapkan bahwa manusia memiliki suhu normal 36,5-37,5 derajat celcius.
Baca Juga: Serangan Tentara Niger Tewaskan 50 Anggota Boko Haram
"Kurang dari itu, hipotermi atau terlalu dingin, lebih dari itu demam. Kalo sehat-sehat saja enggak ada keluhan tapi suhu enggak normal, cek 3 kemungkinan yang tadi saya sebut," tulisnya lagi.
Ia menambahkan, bahwa manusia termasuk homoiterm atau berdarah panas yang artinya suhu tubuh tidak dipengaruhi oleh suhu ruangan.
"Jika lingkungan dingin, tubuh akan tetap berusaha mempertahankan suhu normal sesuai settingan di pusat saraf (otak), salah satu mekanismenya dengan menggigil," imbuh dr. Shela.
Ia juga menyebutkan, bahwa bayi memiliki kemungkinan lebih tinggi terkena hipotermia daripada orang dewasa. Hal ini disebabkan oleh cadangan lemak yang sedikit dan otak yang belum matang membuat kesulitan penyesuaian suhu.
"Jadi kalo ada orang dewasa dicek suhu di bawah 35 derajat, orangnya bisa jalan-jalan dan sehat walafiat kesalahan mungkin pada cara pengukuran atau termometernya."
Baca Juga: Terjebak di Italia, Asmara Abigail Anggap Seperti Perang Dunia
Menurutnya, cara pengukuran suhu yang baik adalah ditempel di ketiak, mulut, atau dubur. Pantaun Suara.com, cuitan tersebut telah mendapatkan 12,2 ribu retweet dan 18,9 ribu suka.