Suara.com - Seorang pengguna Twitter viral usai memperingatkan warganet agar tidak sembarangan melempar candaan soal corona. Peringatan itu ia sampaikan demi membela kakaknya yang tengah bekerja sebagai perawat di sebuah Rumah Sakit rujukan corona di Jawa Tengah.
Ia mengutarakan isi hatinya perihal isu corona yang ramai diperbincangkan di media sosial, khususnya di Twitter.
"This is my brother, put his life on the line. Sebelum membuat guyonan tentang corona atau memaki orang yang kritis terhadap langkah pemerintah yang buruk dalam menghadapi corona, lihat bahwa orang ini menghadapi kematian. Sekali-sekali pakai nurani kalian," tulisnya.
Cuitan yang disertai foto kakaknya dalam balutan pakaian pelindung itu sontak mengundang beragam respons dari warganet. Banyak warganet yang anggota keluarganya bekerja sebagai perawat ikut mencurahkan perasaannya.
Baca Juga: Operator Telekomunikasi Buka-bukan Soal Dampak Virus Corona
Salah satu respon datang dari pengguna Twitter @sig***.
"Ibu saya harusnya pensiun awal tahun ini. Karena Balitbangkes cukup kewalahan akhirnya ibu saya turun gunung lagi. Di umur 58 tahun dia masuk ke golongan orang-orang dengan risiko terbesar. So yes, hats off untuk semua tenaga kesehatan yang ada di garis depan," tulisnya via Twitter.
Respons yang hampir sama juga datang dari akun @arch*****.
"Terlepas dari tanggungjawab profesi dan sumpah yang mereka emban, memang orang-orang garda depan (istriku yang lagi hamil tiga bulan juga tadi kirim foto pakai baju begitu) layak dapat doa kita semua. Untuk orang terdekat, jaga kesehatan dan kebersihan juga! #wereinthistogether."
Peringatan pengguna Twitter ini bukan tak berdasar. Pasalnya, para petugas kesehatan seperti perawat, apoteker, dan dokter memiliki risiko sangat tinggi tertular virus corona atau SARS-CoV-2 yang mengakibatkan infeksi pernapasan akut yaitu COVID-19.
Baca Juga: Biar Penyakit Menjauh, Begini Cara Memulai Gaya Hidup Sehat
Yang terbaru, seorang perawat di Bekasi, Jawa Barat dilaporkan meninggal dunia usai dinyatakan sebagai pasien suspect corona. Juru Bicara Pusat Informasi dan Koordinasi COVID-19 Kabupaten Bekasi, Alamsyah mengatakan bahwa perawat tersebut dikategorikan sebagai suspect karena pekerjaannya yang menangani pasien positif corona.
Baca selengkapnya: Perawat Suspect Corona Asal Bekasi Meninggal Dunia
Hingga hari Selasa (17/3/2020), pasien positif corona di Indonesia mencapai 134 orang, lima orang diantaranya meninggal dunia, sementara delapan orang dinyatakan sembuh.