Diduga Suspect Corona Meninggal di Jagakarsa, Warga Diminta Jaga Jarak

Selasa, 17 Maret 2020 | 09:56 WIB
Diduga Suspect Corona Meninggal di Jagakarsa, Warga Diminta Jaga Jarak
Sebagai ilustrasi: simulasi penanganan pasien virus corona di Rumah Sakit Umum Daerah Prof. Dr. Margono Soekarjo (RSMS) Purwokerto. (Foto: Antara)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang ibu-ibu di salah satu perumahan di Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan diduga meninggal karena terjangkit virus corona atau Covid-19. Warga sekitar diminta untuk menjaga jarak.

Hal ini terungkap dalam surat edaran dari pimpinan RT setempat. Menurutnya wanita berdasarkan informasi pihak keluarga, perempuan itu diduga kuat terjangkit virus corona.

Selain itu, pimpinan RT mengaku sudah diminta oleh Tim Covid-19 DKI agar warga sekitar tidak melakukan interaksi dengan pihak keluarga. Tindakan ini disebutnya harus dilakukan demi menghindari potensi penularan.

"Namun jika ada warga yang mengalami gejala corona seperti batuk, pilek, demam, dan sesak nafas, maka diminta segera memeriksakan diri ke rumah sakit," demikian imbauan dari ketua RT dalam surat edarannya yang dikutip Suara.com, Selasa (17/3/2020).

Baca Juga: Sekolah dan Kampus Libur karena Corona, DPR: Jangan Liburan Apalagi ke Mal

"Langkah di atas diambil demi kebaikan kita bersama, agar tidak terjadi penyebaran virus yang meluas," tambah dia.

Terkait hal ini, Suara.com mencoba memastikannya kepada Camat Jagakarsa, Alamsyah. Ia membenarkan ada seorang wanita yang wafat di lokasi yang dimaksud dan sudah dimakamkan Senin kemarin.

"Kalau menurut informasi sudah (dimakamkan)," kata Alamsyah.

Kendati demikian, ia tak mau menyatakan ibu tersebut merupakan pasien suspect corona atau bukan. Ia mengaku tak berhak untuk mengatakan soal positif corona.

"Hanya yang menyatakan corona atau enggak kan dokter," katanya.

Baca Juga: Update Corona Covid-19: 7.164 Meninggal Dunia, 79.881 Orang Sembuh

Kepala Puskesmas Jagakarsa, Susilowati mengatakan pihaknya tak mengetahui soal surat dari pimpinan RT berkop Pemprov DKI itu. Ia juga mengklaim tak ingat ada pasien dalam pengawasan (PDP) di lokasi itu.

"Saya enggak hafal ya, jadi mungkin saya lihat dulu. Tapi mohon maaf silahkan tanya sama yang membuatnya karena Puskesmas tidak membuat edaran itu," ujar dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI