Pegawai Telkom Meninggal Karena Corona, Jubir: Tak Semua Diperiksa Positif

Senin, 16 Maret 2020 | 21:25 WIB
Pegawai Telkom Meninggal Karena Corona, Jubir: Tak Semua Diperiksa Positif
Juru bicara pemerintah untuk penanganan virus Corona Achmad Yurianto memberikan keterangan pers di Gedung Bina Graha, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (5/3). [ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Corona, Achmad Yurianto, mengatakan pegawai Telkom yang meninggal di Cianjur baru diketahui positif Corona setelah dilakukan pemeriksaan lanjutan.

Pasalnya kata dia, tidak semua spesimen pasien saat diperiksa menunjukkan hasil positif, namun ada dari mereka yang negatif.

"Bukan positif lagi, dia baru menjadi positif. Ya ini sesuatu yang berjalan sesuai dinamika penyakitnya tidak semua orang begitu diperiksa langsung positif enggak. Yang sering terjadi adalah negatif tetapi kok gejala klinisnya masih periksa lagi, serial, baru ketemu positif," ujar Yuri di RSPI Prof Dr Sulianti Saroso, Sunter, Jakarta, Senin (16/3/2020).

Karena itu ia menyebut pemeriksaan spesimen tidak hanya sekali. Namun ada pemeriksaan lanjutan. Dari hasil pemeriksaan spesimen terakhir pegawai Telkom tersebut menunjukkan hasil yang positif terinfeksi corona.

Baca Juga: Bandara Adisutjipto Mulai Antisipasi Penyebaran Corona Penumpang Domestik

"Jadi tidak bisa sekali diperiksa, ini pemeriksaan serial. Pemeriksaan negatif serial berikutnya ternyata dari spesimen terakhir sebelum dia meninggal itu yang positif," ucap dia.

Yurianto mencontohkan salah satu pasien positif di Vietnam baru dinyatakan positif setelah tujuh kali pemeriksaan.

Adapun pemeriksaan dilakukan setiap hari atau dua hari sekali.

"Kalau kita mencoba melihat salah satu pasien di Vietnam sampai 7 kali periksa negatif-negatif baru yang ketujuh positif dan itu dilakukan hampir setiap hari atau ada 2 hari, tapi hampir setiap hari," katanya.

"Karena negatif itu bisa juga dimaknai bahwa memang jumlah virusnya belum banyak sehingga mampu kita hitung bisa didetect oleh alat," Yuri menambahkan.

Baca Juga: Gage Disetop Anies karena Corona, Jakarta Malam Ini Macet Parah

Lebih lanjut, untuk mengetahui positif atau negatif bukanlah mengacu tentang bagaimana merawat pasien, namun mewaspadai tentang kontak dekat pasien dengan yang lain

"Karena pasien positif apapun, obatnya tadi juga sama sudah dijelaskan, perawatannya juga sama. Jadi tidak kemudian yang positif obatnya berubah yang tidak positif obatnya berubah, nggak dan ini kan self limiting disease. Sebenarya dengan imunitas yang baik penyakit ini bisa disembuhkan," kata dia.

Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memastikan, satu pegawai PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk yang sempat dirawat di RS Dr Hafidz Cianjur, positif terinfeksi virus corona Covid-19.

Untuk diketahui, pegawai PT Telkom tersebut sempat dirawat di Bekasi sejak akhir Februari sampai awal Maret 2020.

Ketika kondisi kesehatannya terus menurun, dia dirujuk ke RSDH. Dia sempat dirujuk RS Hasan Sadikin Bandung. Namun, ia meninggal saat hendak dirujuk ke RSHS, 3 Maret 2020.

"Satu warga Bekasi di Cianjur meninggal dunia, sementara ada istri dan anak dari pasien yang meninggal dunia di Cianjur juga positif corona," kata Ridwan Kamil di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Minggu (15/3/2020).

Emil mengakui, saat yang bersangkutan meninggal dunia, status pasien tersebut negatif virus corona. Tapi setelah pemeriksaan lebih lanjut, diketahui pegawai Telkom tersebut positif virus corona.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI