Suara.com - Pengacara kondang Hotman Paris Hutapea mengkritik kebijakan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan terkait pembatasan jadwal operasional TransJakarta dan MRT.
Kritikan ini disampaikan Hotman dalam beberapa unggahan di akun Instagram pribadinya, pada Senin (16/3/2020).
Setidaknya hingga Senin sore, Hotman membuat enam postingan yang mengkritik Anies. Ia mengunggah foto dan video antrean penumpang TransJakarta dan MRT.
Penumpang yang akan naik Transjakarta antre membludak hingga mengular keluar halte. Hotman juga menunjukkan sebuah video suasana halte yang penuh sesak dengan penumpang.
Baca Juga: Cara Bikin Disinfektan Pencegah Corona Mudah di Rumah ala Adik Najwa Shihab
Dalam unggahan itu, Hotman menulis, "Maksud hati mencegah kumpul eh malah lebih parah kimpulnya".
Selain itu pada postingan sebelumnya, Hotman juga mempertanyakan kebijakan pembatasan jadwal operasional transportasi umum ibu kota ini.
"Antri Bus TransJakarta pagi 16 maret 2020! Why," tanya Hotman.
Alih-alih menghindari penyebaran Covid-19, Menurut Hotman, kebijakan ini membuat orang makin banyak berkumpul.
"Antre TransJakarta pagi ini! Kenapa bisa terjadi?? Jakarta 16 Maret 2020! Apa karena mobil Trans dikurangin? Why? Malah makin kumpul banyak orang," tulisnya.
Baca Juga: Usai Bertemu Menteri Belanda, Wagub Emil Lakukan Tes Corona, Ini Hasilnya
Di unggahan lain, Hotman yang menyebut Anies Baswedan sebagai temannya, memberi saran agar jumlah bus TransJakarta ditambah.
"Teman saya Gubernur Metro: apa nggak sebaiknya justru harus ditambah bus transnya? Antre rakyat," tulis Hotman Paris.
Hotman juga menyoroti antrean yang terjadi di stasiun MRT. Tampak dalam foto yang diunggahnya, antrean penumpang MRT mengular hingga keluar bangunan.
"Antri MRT karena MRT dikurangin operasional? Malah makin ramai kumpul antri! Maksud semula kurangin kumpul banyak orang?" tulis Hotman.
Ribuan warganet menyukai unggahan Hotman Paris itu. Rata-rata mereka juga setuju dengan kritik Hotman kepada Anies.
Seperti, aktris Acha Septriasa yang berkomentar, "Aneh banget emang, dimana-mana dipercepat rolling keretanya, misal yang 15 menit sekali jadi 10 menit".
Alasan Pembatasan Jam Operasional
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan telah mengimbau masyarakat agar tidak menggunakan angkutan umum untuk sementara waktu. Kebijakan ini diambil demi mencegah perluasan sebaran pandemi Virus Corona baru atau COVID-19.
Penerapannya dengan membatasi jam operasional untuk tiga angkutan yang dikelola Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI, yaitu Lintas Raya Terpadu (LRT), Moda Raya Terpadu (MRT), serta TransJakarta.
Ketiga angkutan umum itu, jelas Anies Baswedan, tidak lagi beroperasi hingga malam hari. Sementara jadwal layanan publik ini berlangsung pukul 05.00 WIB - 24.00 WIB.
"Sekarang berubah hanya jam 06.00 WIB pagi sampai jam 18.00 WIB atau jam 06.00 sore," jelasnya di Balai Kota, Jakarta Pusat, Minggu (15/3/2020).
Untuk MRT, waktu kedatangannya juga direkayasa menjadi jauh lebih lama. Kereta akan datang ke stasiun setiap 20 menit sekali. Sedangkan rangkaian kereta yang beroperasi hanya empat dari 20 gerbong kereta sebagaimana biasanya.
"Jadwal MRT, semula keberangkatan tiap 5 dan 10 menit sekarang akan diubah menjadi setiap 20 menit," kata Gubernur DKI Jakarta.
Demikian juga dengan LRT, kedatangan kereta ke stasiun menjadi 30 menit. Awalnya, sebelum kebijakan ini, waktu keberangkatan adalah per 10 menit.
Sementara itu, TransJakarta mengalami pemangkasan armada terbanyak. Dari 248 rute, hanya ada 13 koridor yang beroperasi. Kedatangan di tiap halte juga akan dibatasi.
Ia menganggap kebijakan ini perlu dilakukan untuk membatasi kontak langsung di masyarakat. Selain itu, ia juga mengimbau agar masyarakat tidak bepergian.
"Ini dilakukan dalam rangka mengurangi interaksi secara fisik. Kami berharap seluruh warga Jakarta menaati aturan ini," pungkasnya.