Suara.com - Politikus Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean kembali melayangkan kritik kepada Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.
Pasalnya, imbauan untuk work from home (WFH) atau bekerja dari rumah dalam rangka antisipasi virus corona dinilai tak efektif.
Melalui akun Twitter-nya, politikus yang pernah menjadi juru bicara capres-cawapres Prabowo-Sandi pada 2019 silam itu menyindir Anies jika anjuran WFH tak akan efektif karena masih berupa imbauan yang bisa diikuti atau tidak.
"Orang bod*h pun tahu dan paham bahwa yang namanya himbauan itu boleh dituruti boleh tidak, karena sifatnya tidak mutlak," tulisnya.
Baca Juga: Antrean Penumpang TransJakarta Membludak, Hotman 'Semprit' Anies
Ia juga menyayangkan kebijakan Anies Baswedan yang mengurangi armada operasi angkutan umum hingga membuat antrean menumpuk.
"Maka lucu bila Anies tidak tahu tentang itu dan kemudian mengurangi armada operasi angkutan umum hingga terjadi penumpukan penumpang," lanjut Ferdinand.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta (Pemprov DKI) memberlakukan kebijakan pengurangan transportasi sejak hari Senin (16/3/2020) guna mencegah penyebaran virus corona.
Namun, kebijakan ini justru menuai kritik dari sejumlah kalangan dan masyarakat karena terjadi penumpukan penumpang di sejumlah titik.
Salah seorang warganet bernama @gadezza melaporkan adanya antrian panjang yang mengular di Halte Puri Beta 2. Antrean tersebut bahkan sampai hingga ke jalan-jalan.
Baca Juga: Imbau Publik Pakai Transportasi Lain, Admin TransJakarta Dinilai Seenaknya
"Coba kalau jadi bikin antrian kayak gini karena headway TJ per 20 menit. Apa enggak bikin orang mepet-mepet juga? Social distancing measure dari mana? @PT_Transjakarta @aniesbaswedan tolong dipertimbangkan kebijakannya. Lokasi Halte Puri Beta 2," tulis @gadezza.
Banyak di antara penumpang yang akhirnya justru berdesak-desakan sehingga kebijakan pengurangan transportasi justru bertolakbelakang dengan konsep 'Social Distancing' yang dianjurkan oleh pemerintah.
Sementara itu, sampai saat ini pasien positif corona di Indonesia mencapai 117 orang, 5 orang meninggal dunia, dan delapan orang dinyatakan sembuh.