Suara.com - Admin jejaring sosial Twitter PT TransJakarta kena kritik warganet setelah mengimbau warga yang tidak memiliki kepentingan mendesak untuk bertahan di rumah dan tak menggunakan transportasi umum.
Hal tersebut dilontarkan oleh admin PT TransJakarta menanggapi antrean panjang yang terjadi di sejumlah halte setelah kebijakan jadwal baru bus TransJakarta.
Imbauan ini disampaikan setelah PT TransJakarta memberlakukan pembatasan jam operasional armada, untuk mencegah penularan pandemi virus corona Covid-19.
Tercatat mulai 16 - 30 Maret 2020 mendatang, bus TransJakarta hanya melayani 13 rute. Jam operasional pun berlaku dari 06.00 - 18.00 WIB.
Baca Juga: Ojol Jadi Pilihan Saat MRT dan TransJakarta Dibatasi untuk Cegah COVID-19
Akibatnya, di hari pertama berlakunya kebijakan tersebut, hampir di semua halte TransJakarta terjadi antrean panjang penumpang, bahkan ada yang sampai di pinggir jalan.
Melihat situasi tersebut, PT TransJakarta melalui akun Twitter resminya mengimbau warga yang tidak memiliki kepentingan darurat untuk bertahan di rumah.
"Sahabat tiJe, Kami mengimbau agar pelanggan yang tidak memiliki urusan sangat penting untuk tetap berada di rumah. #dirumahaja," tulis akun @PT_Transjakarta seperti dikutip Suara.com.
Kendati begitu, imbauan tersebut justru menuai kritik khalayak lantaran dinilai sia-sia.
Seperti Politikus Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean yang berkomentar melalui akun Twitter pribadinya. Ia mengatakan, "Min, himbauan begini percuma..!!".
Baca Juga: Antrean Transjakarta, Gus Romli: Kata Anies Jaga Jarak, Tapi Dempet Begini
Senada pemilik akun @jodohbassday6 menuliskan tanggapan bernada protes. Ia beranggapan, antrean panjang pengguna transportasi umum justru menambah potensi penularan virus.