Cegah Antrean Panjang, TransJakarta Imbau Warga Bertahan di Rumah

Senin, 16 Maret 2020 | 10:21 WIB
Cegah Antrean Panjang, TransJakarta Imbau Warga Bertahan di Rumah
Antrean di Halte Busway Puri Beta (twitter)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - PT TransJakarta mengimbau warga yang tidak memiliki kepentingan mendesak untuk bertahan di rumah, dan tidak menggunakan transportasi umum. Pasalnya, terjadi antrean panjang di sejumlah halte.

Imbauan ini disampaikan setelah PT TransJakarta memberlakukan pembatasan jam operasional armada, untuk mencegah penularan pandemi virus corona Covid-19.

Tercatat mulai 16 - 30 Maret 2020 mendatang, bus TransJakarta hanya melayani 13 rute. Jam operasional pun berlaku dari 06.00 - 18.00 WIB.

Akibatnya, di hari pertama berlakunya kebijakan tersebut, hampir di semua halte TransJakarta terjadi antrean panjang penumpang, bahkan ada yang sampai di pinggir jalan.

Baca Juga: Antre Panjang, Penumpang Stasiun Bogor Membludak karena Cek Suhu Tubuh

Melihat situasi tersebut, PT TransJakarta melalui akun Twitter resminya mengimbau warga yang tidak memiliki kepentingan darurat untuk bertahan di rumah.

"Sahabat tiJe, Kami menghimbau agar pelanggan yang tidak memiliki urusan sangat penting untuk tetap berada di rumah. #dirumahaja," tulis akun @PT_Transjakarta seperti dikutip Suara.com.

Kendati begitu, imbauan tersebut justru menuai kritik khalayak lantaran dinilai sia-sia.

Seperti Politikus Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean yang berkomentar melalui akun Twitter pribadinya. Ia mengatakan, "Min, himbauan begini percuma..!!".

PT TransJakarta imbau warga bertahan di rumah. (Twitter/@PT_TransJakarta)
PT TransJakarta imbau warga bertahan di rumah. (Twitter/@PT_TransJakarta)

Senada pemilik akun @jodohbassday6 menuliskan tanggapan bernada protes. Ia beranggapan, antrean panjang pengguna transportasi umum justru menambah potensi penularan virus.

Baca Juga: Antrean MRT Fatmawati dan Dukuh Atas Mengular, Penumpang Pilih Naik Ojol

"Maaf banget ya kebijakannya useless sumpah banget. Kalian nyuruh kami diem dirumah, sedangkan kantor menuntut kami untuk tetap bekerja dikantor. Busway dikurangi, jam operasi sampai jam 6 sore. Ya makin ngantri, makan crowded tuh area, memperbesar presentase infeksi silang. Duh," ungkapnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI