Antrean TransJakarta Mengular karena Corona, Publik: Malah Tambah Kena

Senin, 16 Maret 2020 | 09:07 WIB
Antrean TransJakarta Mengular karena Corona, Publik: Malah Tambah Kena
Antrean penumpang TranJakarta mengular. (Twitter)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Imbas dari pandemi virus corona Covid-19, PT TransJakarta membatasi jam operasional pada Senin (16/3/2020). Layanan kepada penumpang dibatasi menjadi 13 rute.

Informasi tersebut dibagikan PT TransJakarta melalui akun Twitter resminya.

PT TrasJakarta mengumumkan jadwal pembatasan jam operasional ini berlaku setiap hari pukul 06.00 - 18.00 WIB dengan jam kedatangan bus setiap 20 menit sekali.

Maka dari itu, demi kenyamanan, penumpang dianjurkan untuk memilih transportasi umum lainnya.

Baca Juga: Lihat Benda Angkasa dan Dentuman di Dekat Merapi, Netizen: Meteor Jatuh

"Hari ini layanan transjakarta sangat terbatas dengan jadwal kedatangan tiap 20 menit sekali. Silahkan gunakan opsi transportasi lain #dirumahaja," tulis @PT_Transjakarta seperti dikutip Suara.com, Senin (16/3/2020).

Pembatasan jam operasional ini berlaku hingga 30 Maret 2020 mendatang. Sementara 13 rute layanan transportasi yang disediakan PT TransJakarta meliputi.

1. Blok M - Kota

2. Pulo Gadung - Harmoni

3. Kalideres - Pasar Baru

Baca Juga: Probolinggo Siaga Darurat Virus Corona

4. Pulo Gadung 2 - Dukuh Atas

5. Kampung Melayu - Ancol

6. Ragunan - Dukuh Atas 2

7. Kampung Rambutan - Kampung Melayu

8. Lebak Bulus - Harmoni

9. Pinang Ranti - Pluit

10. PGC 2 - Tanjung Priok

11. Kampung Melayu - Pulo Gebang

12. Penjaringan - Sunter Boulevard Barat

13. Puri Beta - Blok M.

Antrean penumpang TranJakarta mengular. (Twitter)
Antrean penumpang TranJakarta mengular. (Twitter)

Hasil pantauan Suara.com, akibat kebijakan ini tampak antrean penumpang mengular di sejumlah halte TransJakarta.

Terkait hal itu, PT TransJakarta kembali mengimbau para penumpang untuk menggunakan alternatif transportasi lain selain menganjurkan agar para warga yang tidak memiliki urusan mendesak tetap berada di dalam rumah.

"Sahabat TiJe, antrian di luar halte panjang. Kami infokan kembali bahwa waktu tunggu bus 20 menit, dan operasional kami dibatasi. Sahabat TiJe bisa memilih alternatif transportasi lain #dirumahaja," tambah @PT_TransJakarta.

Kontan saja kebijakan ini menuai kritik dari warganet yang menilai justru merugikan para penumpang.

"Malah tambah kena manusia banyak antreannya min," tulis @sandrinamarsha.

"Dari siapa kebijakan macam ini....kasihan mereka...@permadiaktivis," kata @Hamung9.

Sebelumnya, demi mencegah perluasan sebaran pandemi Virus Corona baru atau Novel Coronavirus (COVID-19), Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan telah mengimbau masyarakat agar tidak menggunakan angkutan umum untuk sementara waktu. Dan implementasinya, layanan angkutan umum turut dipangkas mulai hari ini, Senin (16/3/2020).

Gubernur DKI Jakarta membatasi jam operasional untuk tiga angkutan yang dikelola Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI, yaitu Lintas Raya Terpadu (LRT), Moda Raya Terpadu (MRT), serta TransJakarta.

Ketiga angkutan umum itu, jelas Anies Baswedan, tidak lagi beroperasi hingga malam hari. Sementara jadwal layanan publik ini berlangsung pukul 05.00 WIB - 24.00 WIB.

"Sekarang berubah hanya pukul 06.00 WIB pagi sampai pukul 18.00 WIB atau pukul 06.00 sore," jelasnya di Balai Kota, Jakarta Pusat, Minggu (15/3/2020).

Untuk MRT, waktu kedatangannya juga direkayasa menjadi jauh lebih lama. Kereta akan datang ke stasiun setiap 20 menit sekali. Sedangkan rangkaian kereta yang beroperasi hanya empat dari 20 gerbong kereta sebagaimana biasanya.

"Jadwal MRT, semula keberangkatan tiap 5 dan 10 menit sekarang akan diubah menjadi setiap 20 menit," kata Gubernur DKI Jakarta.

Demikian juga dengan LRT, kedatangan kereta ke stasiun menjadi 30 menit. Awalnya, sebelum kebijakan ini, waktu keberangkatan adalah per 10 menit.

Sementara itu, TransJakarta mengalami pemangkasan armada terbanyak. Dari 248 rute, hanya ada 13 koridor yang beroperasi. Kedatangan di tiap halte juga akan dibatasi.

Ia menganggap kebijakan ini perlu dilakukan untuk membatasi kontak langsung di masyarakat. Selain itu, ia juga mengimbau agar masyarakat tidak bepergian.

"Ini dilakukan dalam rangka mengurangi interaksi secara fisik. Kami berharap seluruh warga Jakarta menaati aturan ini," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI