Suara.com - Politikus Partai Gerindra Iwan Sumule menyoroti kebijakan Presiden Joko Widodo yang melibatkan badan intelijen dalam menangani pandemi virus corona di Indonesia.
Iwan membandingkan strategi yang diterapkan pemerintah dengan negara lain, yang mana menunjukkan perbedaan mencolok. Hal itu disampaikannya lewat cuitan di Twiter.
Menurut Iwan, negara lain yang terdampak virus corona menitikberatkan pada penanganan medis dan keilmuan, tanpa melibatkan intelijen seperti Indonesia.
"Di semua negara, untuk menghadapi virus corona, pemerintahnya melibatkan dan memobilisir dokter, ilmuwan dan Lab RS, disini yang terjadi kayak begini, libatkan intelijen," tulis Iwan seperti dikutip Suara.com, Sabtu (14/3/2020).
Baca Juga: Ramai Soal Corona, 16 Orang di Jabar Meninggal karena DBD
Lebih lanjut, Iwa menyebut klaim Jokowi yang melibatkan badan intelijen untuk menangani kasus virus corona justru membuat warga menderita.
"Lama-lama publik dibikin sakit (jiwanya). Iya gak sih? (emoji menutup mata)," imbuh Iwan.
Cuitan Iwan tersebut merupakan tanggapan tautan artikel CNN.com berjudul "Libatkan Intelijen, Jokowi Tangani Corona Tanpa Suara".
Untuk diketahui, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengklaim dirinya sendiri yang memimpin tim satuan tugas dalam menanggulangi virus corona.
"Sejak awal saya sampaikan organisasi task force ini sudah ada dan saya komandani sendiri," jelas Jokowi di Terminal 3 Bandara International Soekarno-Hatta, Tangerang, Jakarta, Jumat (13/3).
Baca Juga: Cuaca Jogja Hari Ini Sabtu 14 Maret 2020, Waspada Potensi Gelombang Tinggi
Mantan Wali Kota Solo juga menyebut organisasi task force selalu bergerak cepat dalam mengambil keputusan terkait penanganan virus corona. Hal tersebut sudah dilakukan saat evakuasi warga negara Indonesia (WNI) yang berada di Kota Wuhan, Kapal Diamond Princess dan World Dream.