Suara.com - Pemerintah Nepal menutup seluruh jalur pendakian Puncak Himalaya, termasuk Gunung Everest karena wabah virus corona. Penutupan jalur pendakian itu selama musim pendakian tahun ini.
Hal itu dipastikan Menteri Pariwisata Yogesh Bhattarai, Jumat (13/3/2020). Nepal, negara dengan delapan dari 14 gunung tertinggi dunia, termasuk Gunung Everest, menerima pendapatan Rp 59 miliar setiap tahun dari biaya izin masuk jalur pendakian.
Menteri Bhattarai mengatakan pendakian ke seluruh puncak Himalaya pada Maret sampai Mei ditunda.
"Pendakian pada musim ini ditutup," kata Bhattarai.
Baca Juga: Pasutri Hadikin dan Pao, Edukasi Alzhaimer Sambil Jejaki Everest
"Penutupan ini merupakan upaya pencegahan," tambah dia saat ditanya hubungan penutupan dengan pandemi COVID-19.
Nepal sempat melaporkan satu kasus positif virus corona. Pasien itu merupakan seorang mahasiswa yang mendapatkan beasiswa dan saat itu ia tengah berada di rumah. Otoritas setempat, sejauh ini, telah memeriksa 450 orang.
Penutupan jalur di Nepal diyakini akan berdampak pada ratusan pendaki yang tengah mempersiapkan perjalanannya pada musim semi. Musim itu dinilai sebagai saat yang tepat untuk mendaki karena tidak terlalu dingin dan basah karena hujan. Di Nepal, musim dingin mulai berlangsung pada Juni.
Everest, gunung setinggi 8.850 meter dari permukaan laut (mdpl) atau sekitar 29.035 kaki, berada di perbatasan di antara Nepal dan Tibet, China. Otoritas China pada Kamis (12/3) juga mengumumkan penutupan jalur pendakian. Untuk kedua kalinya, otoritas Nepal menutup jalur pendakian dalam beberapa tahun terakhir. Pendakian puncak Himalaya pernah ditutup pada 2015 karena gempa bumi mengguncang Nepal pada 25 April. Saat itu, gempa menewaskan kurang lebih 9.000 jiwa.
Saat longsor akibat gempa terjadi di Everest, 18 orang dilaporkan tewas di kamp pendaki.
Baca Juga: Pasutri Pao dan Hadikin, Mendaki Everest Demi Edukasi Alzheimer
"Ini jadi kabar buruk bagi para ketua pendakian dan klien kami yang telah berlatih selama berbulan-bulan untuk pendakian tahun ini," kata penyedia jasa pendakian asal California Furtenbach Adventure, Lukas Furtenbach.