Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengimbau masyarakat Indonesia untuk meningkatkan imunitas tubuh dengan rakin berolahraga. Selain olahraga teratur, Jokowi meminta masyarakat mengonsumsi makanan yang bergizi.
"Saya mengajak kepada seluruh masyarakat untuk meningkatkan imunitas tubuh kita melalui olahraga yang baik dan rutin makan, makanan yang bergizi," ujar Jokowi di Terminal 3 Bandara International Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Jumat (14/3/2020).
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga meminta masyarakat tidak boleh stres. Sebab hal tersebut dapat mengganggu imunitas tubuh.
"Kemudian juga jangan sampai stres karena itu mengganggu imunitas tubuh," kata dia.
Baca Juga: Cegah Corona, Guru dan Murid di Kediri Diminta Ganti Salaman Dengan Sungkem
Lebih lanjut, Jokowi juga mengajak masyarakat untuk bahu membahu memberikan dukungan dan energi positif melawan corona. Ia juga meyakini semua pihak bisa memainkan peran dalam menangani pandemi corona.
"Saya ajak seluruh elemen bangsa mari kita bersama sama saling bekerja keras dan beri dukungan, memberikan energi positif, upaya serta tekad untuk melawan virus corona ini. Saya percaya setiap dari kita bisa memainkan peranan penting bersama-sama menangani pandemi ini," katanya.
Sebelumnya, Jokowi menyebutkan ada dua pasien positif corona yang meninggal dunia.
"Per 12 Maret 2020, ada 34 kasus positif di Indonesia, dua di antaranya meninggal dunia," ujar Jokowi.
Namun, Jokowi tak merinci identitas dan asal dari kedua pasien yang sudah meninggal tersebut. Dia hanya menyampaikan, jika 117 negara saat ini sudah terinfeksi virus corona.
Baca Juga: Bundesliga Siap Distop Imbas Corona, Tak Ada Juara dan Tak Ada Degradasi
Jokowi pun tak menampik ada peningkatan jumlah korban dari ratusan negara yang sudah dimasuki virus tersebut. Terlebih, kata dia status virus corona yang menjadi pandemi global itu sudah dinyatakan oleh WHO.
"Satu minggu lalu ada 88 negara yang terkena pandemi corona. Pada hari ini, ada 117 negara yang sudah terkena pandemi. Dalam satu minggu jumlahnya melompat tajam. Artinya, virus ini tidak mengenal batas negara," katanya.