Gara-gara Virus Corona, Aktivitas Ibadah Muslim di Lima Negara Ini Berubah

Jum'at, 13 Maret 2020 | 15:44 WIB
Gara-gara Virus Corona, Aktivitas Ibadah Muslim di Lima Negara Ini Berubah
Petugas kebersihan tengah mensterilkan menggunakan cairan disinfektan, salah satu tempat suci di Kota Qom akibat virus corona. (Foto: AFP)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Munculnya virus corona baru atau SARS-CoV-2 yang mengakibatkan infeksi pernafasan akut atau COVID-19 membuat aktivitas ibadah umat muslim di sejumlah negara berubah. Virus yang telah menginfeksi lebih dari 120 ribu orang di lebih dari 110 negara ini membuat otoritas setempat melarang berbagai kegiatan yang melibatkan banyak orang, termasuk kegiatan ibadah.

Sejak virus corona merebak hingga ke berbagai wilayah, otoritas keagamaan terkait mulai gencar memperingatkan masyarakat agar ibadah yang dilakukan tak mengganggu kesehatan diri sendiri maupun orang lain. Peringatan ini dikeluarkan mengingat virus SARS-CoV-2 dapat menular dengan mudah lewat kontak fisik seperti bersalaman dengan orang yang telah terinfeksi virus.

Berdasarkan laporan Aljazeera, sedikitnya ada lima negara yang menetapkan kebijakan terkait hingga mengubah aktivitas ibadah umat muslim. Berikut adalah daftar beserta penjelasan lebih lanjut:

1. Saudi Arabia Menunda Ibadah Umroh
Otoritas Saudi Arabia melarang umat muslim di seluruh dunia melakukan ibadah umroh untuk sementara waktu. Kebijakan yang diberlakukan mulai hari Rabu (4/3/2020) ini diambil mengingat ibadah umroh biasanya dilakukan bersama ribuan umat muslim lain dari berbagai negara. Otoritas Saudi Arabia juga melarang orang asing mendekati kota suci Mekah dan Ka'bah guna mensterilkan wilayah tersebut dari virus corona. Belum diketahui sampai kapan kebijakan ini berlaku.

Baca Juga: Kisah Nyata Sutradara Inspirasi di Balik Cerita Mengharukan Film Onward

2. Iran Melarang Ibadah Sholat Jumat
Iran tengah mengalami krisis virus corona sejak ribuan warganya dinyatakan positif terjangkit virus tersebut. Hingga saat ini sebanyak sembilan ribu orang terinfeksi SARS-CoV-2 dan korban yang meninggal mencapai 354 orang. Angka ini tergolong sangat tinggi sehingga Iran akhirnya melarang sejumlah kegiatan yang melibatkan banyak orang, termasuk ibadah sholat Jumat. "Penyakit ini menyebar luas," kata Presiden Iran, Hassan Rouhani. "Hampir semua provinsi kami terinfeksi virus ini. Kami harus bekerja sama untuk mengatasi masalah ini secepat mungkin," lanjutnya.

3. Singapura Minta Umat Muslim Bawa Alat Sholat Sendiri
Masagos Zulkifli, menteri urusan muslim di Singapura mengajak seluruh umat muslim Singapur untuk membawa sajadah sendiri jika ingin beribadah di masjid. Ia juga mengimbau agar masyarakat bersedia menahan diri untuk tidak berjabat tangan selama krisis virus corona. Selain Singapura, Indonesia melalui Dewan Masjid Indonesia juga menganjurkan hal yang sama. Ini dilakukan guna mengantisipasi penularan virus yang bisa terjadi lewat sajadah saat melakukan sujud.

Suasana salah Jumat di Masjid Istiqlal, Jakarta pusat di tengah wabah virus corona, Jumat (13/3/2020). (Suara.com/Stephanus Aranditio)
Suasana salah Jumat di Masjid Istiqlal, Jakarta pusat di tengah wabah virus corona, Jumat (13/3/2020). (Suara.com/Stephanus Aranditio)

4. Inggris Memanggil Lembaga Muslim di UK untuk Melakukan 'Bersih Lingkungan'
The Muslim Council of Britain (MCB) atau Dewan Muslim Inggris telah menganjurkan masjid dan sekolah Islam di UK untuk menjaga kebersihan jemaat sesuai dengan aturan pemerintah. Pihak mereka mengimbau agar masjid, madrasah, dan sekolah-sekolah muslim di sana menyediakan sabun cuci tangan yang cukup terutama di tempat wudhu. MCB juga mengingatkan umat muslim di UK untuk senantiasa menjaga kebersihan selama krisis virus corona karena 'kebersihan adalah sebagian dari iman' tulis mereka di website.

5. Tajikistan Meminta Umat Muslim Beribadah di Rumah
Republik Tajikistan yang merupakan negara sempalan Uni Soviet di Asia Tengah meminta seluruh umat muslim di negara mereka beribadah di rumah selama krisis virus corona. Sama seperti Iran, otoritas setempat juga melarang umat muslim Tajikistan untuk pergi beribadah ke masjid sementara waktu. Belum ada kasus corona yang dilaporkan terjadi di negara ini meskipun berbatasan langsung dengan China. Namun, negara tersebut memperketat pengawasan di bagian perbatasan dengan menutup akses keluar-masuk China.

Baca Juga: Cerai dari Istrinya, Mul Cabuli Anak Kandung Berusia 5 Tahun Hingga Trauma

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI