Soal Transparansi Corona, Anies: Jakarta Sudah Kerjakan dan Dimarahi

Jum'at, 13 Maret 2020 | 14:58 WIB
Soal Transparansi Corona, Anies: Jakarta Sudah Kerjakan dan Dimarahi
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan seusai rapat terkait revitalisasi kawasan Monumen Nasional (Monas) di Kementerian Sekretariat Negara, Rabu (5/2/2020). (Suara.com/Arga).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Membahas tenang kesiapan DKI hadapi wabah corona, Gubernur Anies Baswedan menyatakan sempat dimarahi karena soal transparansi. Hal itu dinyatakan dalam rapat gubernur bersama jajaran Kepala Dinas/ Kepala Unit Daerah pada Selasa (10/3/2020).

Pada sesi akhir, Anies menganggap bahwa Jakarta harus mencontoh Singapura dalam hadapi corona. Salah satu langkah yang menurutnya perlu dicontoh adalah "Transparansi data dan informasi, sambil tetap menjaga kerahasiaan data pasien" kata dia.

Sebagai wakil daerah, ia menyatakan bahwa soal transparansi Jakarta sudah lebih dulu melakukannya.

"Ini jakarta mengerjakan (transparansi) dan dimarahi," tambahnya.

Baca Juga: Rey Utami Minta Izin Keluar Tahanan Jenguk Anak Sakit, Fairuz Tak Keberatan

"Saya bilang lebih baik apa dianggap melangkahi daripada salah langkah, salah salangkah itu konsekuensinya terlalu besar," tambah Anis dalam proses rapat yang diunggah di Youtube Pemprov DKI. 

Penyataan Anies dan Bantahan Menkes

Belum sehari setelah Menteri Kesehatan Indonesia membantah pernyataan Gubernur Anies Baswedan mengenai kasus corona di Indonesia, dua warga dinyatakan positif. Penyataan ini dituturkan oleh Presiden Indonesia Joko Widodo, Senin (2/3/2020).

Sebelumnya Gubernur Jakarta Anies Baswedan menyebutkan bahwa 115 orang dalam pemantauan dan 32 pasien dalam pengawasan terkait corona. Namun, pernyataan ini kemudian dibantah oleh Menkes, Terawan Agus Putranto.

"Jadi kurang tepat pernyataan itu, karena semua hasil PCR semuanya negatif." kata Terawan.

Baca Juga: Imam Istiqlal Sebut Penularan Corona di Tablig Akbar Malaysia dari Karpet

Hasil negatif itu, tambah Terawan, termasuk hasil pemeriksaan terhadap 188 warga yang baru tiba dari World Dream Cruise.

Belum sampai 24 jam dari bantahan Terawan tersebut, Presiden Indonesia mengonfirmasi adanya dua warga Indonesia yang positif terkena COVID-19 ini. Dua warga tersebut adalah seorang ibu dan anak.

Kedua suspek tersebut sebelumnya bertemu dengan warga negara Jepang yang terdeteksi virus corona setelah meninggalkan Indonesia.

"Dicek dan tadi pagi saya dapat laporan dari Pak Menkes bahwa ibu ini dan putrinya positif corona," jelas Jokowi di Istana Kepresidenan, Senin (2/3/2020).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI