Termakan Hoaks Corona, 27 Warga Iran Terbunuh Usai Minum Alkohol Oplosan

Jum'at, 13 Maret 2020 | 11:48 WIB
Termakan Hoaks Corona, 27 Warga Iran Terbunuh Usai Minum Alkohol Oplosan
Warga Iran memakai masker antisipasi virus corona. (Foto: via Antara)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sedikitnya 27 warga di provinsi Khuzestan dan Alborz, Iran tewas usai menenggak alkohol oplosan pada Senin (9/3/2020) waktu setempat. Padahal niat awal mereka meminum alkohol adalah untuk melindungi diri dari virus corona baru atau SARS-CoV-2 yang menyebabkan COVID-19.

Mengutip dari ABC News, kematian 27 warga Iran yang keracunan alkohol ini diduga karena mereka termakan hoaks yang beredar di media sosial. Pasalnya, setelah COVID-19 merebak di Iran, banyak kabar bohong seputar COVID-19 berkembang di masyarakat, salah satunya adalah kabar mengenai pencegahan virus corona dengan cara meminum alkohol.

"Beberapa warga mendengar kabar bahwa meminum alkohol dapat membantu mereka melawan virus corona sehingga mereka melakukan itu sebagai langkah pencegahan," ujar Eli Ehsanpour, juru bicara Universitas Ilmu Kedokteran Ahwaz seperti dikutip dari ABC News.

Petugas kebersihan tengah mensterilkan menggunakan cairan disinfektan, salah satu tempat suci di Kota Qom akibat virus corona. (Foto: AFP)
Petugas kebersihan tengah mensterilkan menggunakan cairan disinfektan, salah satu tempat suci di Kota Qom akibat virus corona. (Foto: AFP)

Rumor yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya ini membuat warga Iran berbondong-bondong mencari alkohol. Padahal, minuman tersebut dilarang di sana. Akibatnya, mereka membeli alkohol yang digunakan untuk tujuan sanitasi lalu mengoplos cairan tersebut.

Hingga saat ini jumlah penduduk di provinsi Khuzestan yang positif terjangkit COVID-19 berjumlah 73 orang. Sedangkan jumlah penduduk yang dirawat di RS yang berafiliasi dengan Universitas Ilmu Kedokteran Ahwaz karena keracunan alkohol berjumlah 218 orang. Terkait hal ini, Ehsanpour memberikan keterangan lebih lanjut tentang kondisi korban yang dirawat di RS.

"Salah satu korban menderita kebutaan dan beberapa yang lain dalam kondisi kritis," katanya.

Selain di Khuzestan, kabar mengenai tewasnya warga Iran yang menenggak alkohol demi mencegah corona juga terjadi di provinsi Alborz. Setidaknya tujuh orang dilaporkan meninggal akibat termakan kabar hoaks ini. Hal itu disampaikan langsung oleh Mohammad Aghayari, wakil jaksa kota Karaj kepada Kantor Berita Pelajar Iran atau Iranian Students News Agency.

Saat ini, negara Iran tengah menghadapi situasi krisis akibat COVID-19. Setidaknya sebanyak 10.075 jiwa terkonfirmasi corona dengan kasus kematian mencapai 439 orang dan total yang berhasil sembuh 2.959 jiwa.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI